KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Memasuki penghujung tahun 2020, covid-19 masih menjadi momok bagi warga Kabupaten Kebumen. Belum juga persoalan ini teratasi, sebagian warga juga harus berhadapan dengan ancaman bencana di tengah musim hujan.
Selain itu, seperti sudah langganan, warga juga harus berhadapan dengan kondisi jalan rusak. Ya, kondisi jalan yang rusak hampir selalu ada setiap musim hujan. Di tahun ini, kondisi jalan yang buruk pun mudah dijumpai di sejumlah sudut kota beriman.
Seperti yang terlihat di jalur Utama di Desa Plumbon Kecamatan Karangsambung. Juga, jalur Kecamatan Buluspesantren-Kebumen. Warga dan pengguna jalan harus berhati-hati saat melintas di jalur tersebut. Terlebih bila hujan turun, lubang jalan itu acapkali tak terlihat sehingga sangat riskan terjadi kecelakaan.
Kepala desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung, Agus Wiyono mengungkapkan kondisi jalan di wilayahnya memang jauh dari kata bagus. Bahkan, kerusakan jalan sudah
berlangsung dari tahun 2018.
Celakanya, menurut dia, hingga saat ini belum ada perbaikan sama sekali. Padahal jalan tersebut merupakan jalan utama yang menghubungkan 3 desa Krakal, Plumbon dan wadasmalang, selain itu jalan tersebut juga menghubungkan ke Kabupaten Wonosobo." Ini menghubungkan 3 desa dan juga menghubungkan ke di daerah lain kabupaten Wonosobo," ucap Kades, Minggu (27/12/2020).
Kades mengatakan, setidaknya ada 3 titik di jalur desanya yang mengalami kerusakan. Masing-masing, di dukuh persawahan RW 05, dukuh Sumberan RW 06 dan Pekalongan RW 04 dan hingga kini belum ada perbaikan.
"Di pedukuhan pesawahan RW 05, sumberan RW 6, sama pekalongan RW 04, dan sebenarnya setiap tahun diusulkan ke pemerintah daerah akan tetapi belum ada tindak lanjutnya hingga saat ini," imbuh Kades Agus.
Kades pun berharap, pemerintah lebih memperhatikan jalan Kabupaten yang ada di desa Plumbon. Terlebih jalan ini menjadi akses masyarakat, dan untuk menunjang segala aktivitas baik ekonomi, kesehatan maupun lainnya.
"Banyak masyarakat yang lewat sini, karena disini merupakan jalur akses utama penghubung 3 desa dan diharapkan kedepan pemerintah lebih memperhatikan dengan segera membangun jalan ini," pungkas Kades.
Sementara salah satu pengguna jalan mengungkapkan sangat terganggu dengan adanya jalan rusak yang setiap hari dilewatinya. Dirinya harus berhati hati setiap harus melintas di jalan tersebut, padahal setiap hari dirinya harus melewati jalan tersebut untuk beraktivitas sehari hari.
"Setiap hari lewat sini, dan harus berhati hati setiap melintas, apalagi kalau hujan, jalan berlubang tersebut sama sekali tidak terlihat karena tertutup dengan air, kedepan ya harapannya segera diperbaiki," harap pengendara.
Terpisah, Fatimah, warga mengaku harus sangat berhati-hati saat melintas di jalan kabupaten penghubung Kecamatan Buluspesantren-Kebumen. Jalan di wilayah itu banyak sekali dijumpai lubang. Ukurannya bervariasi dari 30-50 cm. Kedalamannya pun beragam. "Kalau hujan, harus hati-hati sekali. Sekali lengah bisa celaka," ujarnya.
Warga berharap, pemerintah melalui dinas terkait segera melakukan penanganan.Sejauh ini, warga berinisiatif sendiri memasang tanda pada titik lubang jalan mecegah terjadinya kecelakaan. (cah)