KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menggelar syukuran dengan mengundang pedang kaki lima (PKL) di kawasan alun-alun Kebumen. Mereka diajak makan siang di rumah dinas bupati di sebelah utara alun-alun, Minggu (28/2/2021)
Selain sebagai bentuk ucapan syukur dari Arif Sugiyanto memanfaatkan momen ini untuk menyerap aspirasi para pedagang.
"Saya bahagia bisa berkumpul dan berbicang-bincang dengan masyarakat yang biasa berjualan di kawasan alun-alun. Mereka ini adalah para pekerja keras yang sudah mampu membangkitkan perekonomian di pusat kota Kebumen, karena itu harus kita perhatikan keberadaannya" ujar Bupati Arif
Arif menyatakan, pemerintah punya kewajiban untuk mensejahterakan masyarakatnya. Dan, PKL ini adalah adalah bagian dari masyarakat kecil yang juga wajib untuk diperhatikan. Selama ini, ia melihat perhatian pemerintah kepada para pedagang di kawasan alun-alun belum tersentuh secara maksimal.
"Kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan kesejahteraan untuk semua elemen masyarakat termasuk juga pedagang, dan para Pedagang Alun Alun Kebumen yang selama ini juga, saya lihat belum tersentuh secara maksimal," jelasnya.
Untuk itu, dalam waktu dekat, Arif akan segera melakukan penataan para PKL di kawsan alun-alun agar lebih rapih dan bersih. Bukan menggusur. Justru pedagang nantinya diberikan perlengkapan dagang dari pemerintah mulai dari tenda, grobag meja dan juga kursi pengunjung.
Sehingga wisatawan dan masyarakat yang berkunjung ke pusat kuliner tersebut bisa merasakan kenyamanan, serta memiliki kesan keindahan. "Insya Allah akan kita siapkan satu tempat khusus kepada mereka kemudian kita berikan tenda di sana kepada mereka kemudian grobag-grobag di sana, dan kita kasih meja-meja untuk para pengunjungnya, supaya setelah beli menikmati di kursi-kursi tersebut, bisa Selfi karena bangganya ada di alun alun Kebumen," ucapnya.
Ayah dari lima anak ini, juga menegaskan ke depan tidak ada retribusi serupiah pun terhadap para PKL. Ia memastikan akan menindak keras kepada siapapun yang berani mengambil retribusi kepada para pedagang.
Kabar baiknya lagi, para pedagang juga diperbolehkan berdagang siang dan malam tidak ada pembatasan. Selain diberikan sarana dan prasarana untuk berdagang, juga akan disiapkan ketersediaan air bersih dan juga listrik.
"Yang terpenting adalah pedagang Kaki lima yang kita sebut itu adalah pedagang yang ingin mencari nafkah dengan kreatifitasnya ditengah Pandemi covid 19 ini tidak boleh dipungut satu rupiahpun," tegasnya.
Tidak hanya itu, ke depan, semua pedagang yang berada di seputaran alun-alun hingga tugu lawet akan terkoneksi. Supaya ketika masyarakat maupun wisatawan datang, mereka bisa lelusa menjajakan kaki di kota Kebumen untuk menikmati wisata kulinernya.
“Kita pelan pelan akan kita rapihkan, karena harus terkonek dari alun-alun hingga pedagang sampai tugu lawet, dari alun alun sampai jalan Sutoyo itu semua akan kita koneksikan semuanya, supaya ketika hadir memang ini adalah kawasan wisata kuliner untuk kabupaten kebumen,” jelasnya. (fur)