(kebumenekspres.com) DEMAK - Kiai Munif Muhammad Zuhri mendukung Gerakan Jateng di Rumah Saja, yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurutnya, gerakan ini adalah upaya menumbuhkan empati, pada mereka yang menjadi korban Covid-19.
Ia mengajak umat Islam untuk dapat memahami situasi saat ini. Menurutnya, apa yang dilakukan adalah sebentuk ikhtiar, untuk menyudahi wabah yang diakibatkan oleh Virus Corona. Terlebih lagi, ada sebagian pihak yang tidak percaya akan adanya penyakit ini.
"Saya mohon bijak dalam melihat hal ini. Pepatah Jawa _dumeh ora lara, terus ora percaya_ (mentang-mentang tidak sakit, lalu tidak percaya). Jangan seperti itu, paling tidak (tumbuhkan) merasa empati, ini akan meringankan yang kena musibah. Ini patut kita lakukan karena bagian dari akhlakul karimah yang diajarkan Rasullullah Muhammad SAW," ujarnya, di kompleks pesarean Girikusuma, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Demak, Kamis (4/2/2021).
Menurutnya, gagasan Jateng di Rumah Saja merupakan upaya untuk meyadarkan dan menggugah kesadaran warga menerapkan protokol kesehatan. Dikatakan Kiai Munif, salah satu cara untuk menumbuhkan rasa empati dan tanggungjawab adalah menerapkan protokol 5 M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas).
"Gagasan pak gub ini menurut saya, ya bagaimana lagi kita harus ikuti. Kita harus mendukung, karena ini salah satu cara untuk menghindari agar kita tidak tertular, atau menghindari menularkan kepada orang lain," sebut kiai karismatik ini.
Terakhir, ia mengajak semua kalangan terutama pesantren untuk dapat mengikuti anjuran ini.
"Allah memberi cobaan agar kita takut dan memiliki empati terhadap orang lain. Rahmat Allah akan turun bilamana melihat kita pantas dikasihani. Kalau empati hilang dengan musibah ini, seakan-akan kita anggap hal tak berarti, maka Tuhan tak segera menurunkan pertolongan. Maka kami ajak semua lapisan di negeri ini terutama pesantren untuk mengikuti anjuran dan melaksanakan 5 M," pungkasnya.(rls)