KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sejak tahun 2016, Pemkab Kebumen berencana mendirikan kawasan industri di daerah pesisir selatan Kebumen. Belakangan terungkap, ada banyak sekali kendala terkait rencana tersebut.
Adanya banyak kendala terkait pendirian kawasan industri di pesisir selatan diungkapkan Kabag Perekonomian, Wahyu Siswanti.
Ditemui kemarin, Wahyu mengatakan, ada banyak hal yang bisa disebutkan terkait sulitnya merealisasikan kawasan industri di daerah pesisir selatan Kebumen. Mulai dari tingkat korosi dan abrasi yang tinggi hingga resiko gelombang tinggi dan bencana tsunami menjadi kewaspadaan.
"Dulu perencanaan wilayah pesisir selatan Kebumen khusus daerah Tegalretno Kecamatan Petanahan dicanangkan menjadi kawasan industri. Namun, usai dikaji ternyata banyak kendala ditemui. Mulai dari sumber air yang akan digunakan hingga tingkat resiko bencana, abrasi dan tingkat garam air laut pesisir selatan yang tinggi," kata Wahyu Siswanti yang saat ini menjabat Sekdin Bapenda Kabupaten Kebumen itu.
Wahyu memang menjadi salah satu orang yang mengkaji Master Plan perencanaan kawasan industri dengan sejumlah pihak di Jakarta pada tahun 2016 silam. Salah satunya, dari pihak Jababeka, salah satu pengembang kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.
Ujar Wahyu yang pernah menjabat Kabag Perekonomian dari tahun 2011 hingga 2018 itu, program kawasan industri merupakan penunjukan langsung dari pemerintah pusat sebagai bagian dari program Nawa Cita Presiden Joko Widodo. Namun, dari informasi yang ia terima, program Presiden RI itu difokuskan di wilayah Indonesia bagian timur. Artinya, bukan di pulau jawa.
Berkaca dari itu, Wahyu mengamini, kawasan industri menjadi sebuah hal yang "berat" direalisasikan. Ia pun cenderung mendukung rencana Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. Arif, yang juga Bupati Kebumen terpilih itu lebih memilih pesisir selatan Kebumen dijadikan industri perikanan alih-alih kawasan industri.
"Hasil rangkuman bersama Jababeka, pesisir selatan lebih disarankan untuk pengolahan perikanan terpadu. Hal itu karena laut selatan potensinya lebih besar diperikanan, dan kondisinya berbeda dengan pantai utara," ujar Wahyu.
Sebelumnya, Wakil Bupati Kebumen sekaligus Bupati terpilih pilkada 2020, Arif Sugiyanto meminta rencana pendirian kawasan industri di pesisir selatan Kebumen dikaji ulang. Arif lantas menyebut, industri perikanan dinilai lebih cocok dikembangkan di kawasan selatan Kebumen. Arif bahkah sudah bergerak dengan melakukan studi banding ke Bengkulu.
Kembali ke belakang, Pemkab Kebumen berencana mengembangkan wilayah pesisir selatan sebagai kawasan industri para tahun 2106 silam. Bahkan, Bupati Kebumen saat itu, Mohammad Yahya Fuad telah melakukan sejumlah langkah hingga pada perkembangan terakhir Pemkab menyiapkan lahan sekitar 115 hektar di Kecamatan Petanahan. Lokasi inilah yang ditawarkan kepada investor sebagai kawasan industr
Mohammad Yahya Fuad sendiri gagal merelealisasikan rencana ini karena harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun demikian, Bupati berikutnya, KH Yazid Mahfudz yang sebelumnya menjabat Wakil Bupati, masih berupaya melanjutkan program ini.
Sayangnya, hingga saat ini, rencana itu belum terealisasi. Dari 115 hektar lahan yang ada, belum ada separuh yang "dilelang". (fur)