(kebumenekspres.com) SEMARANG - Sejak diberlakukan PPKM Mikro oleh pemerintah pusat mulai 9 Februari lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo intens menengok pelaksanaannya ke sejumlah titik di wilayahnya.
Beberapa yang sudah ditengoknya, antara lain di Batang, Pekalongan, Kendal, Semarang dan Kabupaten Semarang. Secara keseluruhan, Ganjar menilai implementasi PPKM Mikro berjalan baik.
“Bagus, saya sih masih melihat dari konsep ke implementasi dulu, belum sampai kualitas. Meskipun sudah ada yang kualitasnya bagus bisa menjaga, tapi relatif rata-rata semangatnya ada,” ucap Ganjar usai meninjau pelaksanaan PPKM Mikro di Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang, Kamis (18/2).
Sebenarnya PPKM Mikro, lanjut Ganjar, sesuai dengan ide awal programnya yakni Jogo Tonggo. Di mana sejak awal, Jateng menerapkan Jogo Tonggo ditingkat RW.
“Maka dengan PPKM Mikro sebenarnya Jawa Tengah sudah ada pengalaman. Lha sekarang kan (PPKM Mikro) tidak (dilakukan) semua Desa, lebih gampang lagi,” kata Ganjar.
Seperti diketahui, PPKM Mikro yang diterapkan oleh pemerintah dilaksanakan dilevel terkecil dengan kritera daerah tersebut masik kategori zona merah. Namun tidak menutup jika ada desa yang tetap melakukan PPKM Mikro meski tidak zona merah.
“Faktanya desa ini PPKMnya jalan tapi tidak oren, oren aja nggak, kuningnya aja cuma dikit lainnya hijau, tapi melaksanakan. Artinya kita waspada,” ujarnya.
Cerita seperti ini, menurut Ganjar, sama seperti saat pelaksanaan PSBB Jawa-Bali yang sebenarnya hanya akan dilaksanakan di Semarang dan Solo. Namun akhirnya terlaksana di hampir seluruh daerah Jateng.
“Jadi artinya, ayo PPKM-mu aktifin aja. Jaga semua tempatnya sendiri-sendiri sehingga nantinya kita bisa berkontribusi dengan baik untuk penurunan,” tandasnya.(rls)