KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Sebanyak 45 santri mengikuti ujian haflah Al Quran yang digelar di DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kebumen di Pondok Baitusyakur, Desa Kuwaru Kecamatan Kuwarasan, belum lama ini. Peserta merupakan santri dari perwakilan majelis taklim yang dibina oleh PC DPD LDII Kebumen dari sejumlah kecamatan di Kebumen Wilayah Barat.
Ketua DPD LDII Kebumen, H Gunardi, mengungkapkan rasa syukurnya dengan adanya kegiatan kemarin. Menurutnya pencapaian para tahfidz Quran yang dibina DPD LDII Kebumen ini telah terlihat hasilnya, sejak di buka beberapa tahun lalu. Ia berharap kelak mereka bisa ada peningkatan hingga 30 juz hafalannya.
"Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan yang baik dari para penghafal Alquran ini sejak ia membuka secara resmi kegiatan Tahfidz Alquran di lingkup DPD LDII Kebumen, pada tahun lalu," katanya kepada Ekspres kemarin.
Sementara itu, Dewan Penasehat DPD LDII Kebumen, KH Sudiono mengatakan, acara ini bertujuan memotivasi dan mengevaluasi hafalan Alquran dicapai oleh para santri. Dikatakannya ujian hafalan Al Qu'ran kali ini diikuti sebanyak 45 santri dari perwakilan majelis taklim yang dibina oleh PC DPD LDII Kebumen dari sejumlah kecamatan di Kebumen Wilayah Barat.
"Dengan ini kita berharapkan agar acara ini terus mengalami peningkatan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas para tahfidz," tambahnya.
Sementara, Ketua Program Tahfidzul Quran LDII Kebumen, Ustad Warto menambahkan, kegiatan berkumpulnya para tahfidz ini bisa untuk pengalaman semua majelis taklim sehingga memiliki semangat yang sama dalam mensukseskan program tahfidzun Al Quran. Ia meyakini kegiatan itu dapat memberikan kontribusi yang positif dan akhlak yang baik bagi generasi penerus.
"Sampai sejauh ini, kita terus fokus dengan adanya acara - acara semacam ini. Terutama para anak kids jaman now (sebutan yang lagi trend untuk kalangan usia abg) agar terisi dengan hal-hal yang positif. Tentu saja karena mereka adalah calon penerus bangsa," katanya.
Saat ini DPD LDII Kebumen sendiri menaungi 150 santriwan santriwati dari rentang usia SD hingga SMP untuk program tahfidzun Al Quran, yang dibina secara intensif oleh 21 guru tahfidz AlQuran. (Fur/hdp)
