(kebumenekspres.com) KOTA BEKASI- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menerima Penghargaan Bidang Penanggulangan Bencana Kategori Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Penghargaan diterima Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum secara virtual, dari Kantor Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bekasi, Rabu (10/03/2021).
Jabar menerima penghargaan ini karena dinilai memiliki kinerja tinggi dan sinergi yang baik dengan kabupaten/kota. Jawa Barat mendapat penghargaan bersama 13 provinsi lain, di antaranya NTT, Kepulauan Bangka Belitung, Jateng, DKI Jakarta, Aceh, dan Papua.
Selain tingkat provinsi, BNPB juga memberi penghargaan kepada pemkab/pemkot. Kabupaten Bekasi menjadi satu-satunya di Jawa Barat yang mendapatkan pengharagaan serupa. Kabupaten Bekasi bersanding di antaranya dengan Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Kabupaten Tabanan.
Wagub mengaku, bangga atas prestasi yang diraih Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang pencapaian ini tak lepas dari peran BPBD Jawa Barat bersama timnya yang fokus menjalankan tupoksinya.
“Penghargaan dari tingkat nasional ini tidak main-main. Ada tingkat penilaian tersendiri tentang kinerja sesuai dengan tupoksi yang ada. Jabar tidak boleh terlena dengan penghargaan. Keberhasilan ini bukan berarti kami senang dengan adanya bencana. Mudah-mudahan tahun mendatang bencana bisa menurun,” tuturnya.
Menurut Wagub, frekuensi bencana yang cenderung meningkat di Jawa Barat akhir-akhir ini harus jadi pengingat untuk memperbaiki mindset masyarakat. Manusia, banyak melakukan pembangunan secara sembrono dengan cara menebang pohon dan membuang sampah sembarangan.
“Kenapa bencana sekarang frekuensinya meningkat, mungkin saja karena masyarakat tidak terlalu mencintai lingkungan. Masyarakat tolong cintai lingkungan dengan cara kita tidak merusak lingkungan sehingga bencana tidak terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo meminta Pemdaprov Jawa Barat meningkatkan kewaspadaan terutama di daerah rawan longsor. Menurutnya, pelatihan kebencanaan di lokasi rawan bencana harus lebih sering dilakukan.
“Mohon atensi untuk Jabar, cuaca masih hujan. Tolong diingatkan daerah-daerah yang rawan longsor agar dilatih semakin baik, sehingga ketika terjadi curah hujan tinggi dan longsor maka tidak terjadi korban jiwa,” imbuhnya. (Parno/ Humas Jabar/rls/wil)