Oleh : Vina Damayanti
PGSD Universitas Muhammadiyah Purworejo
(kebumenekspres.com) Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak covid-19. Hal ini mengakibatkan berubahnya pola pembelajaran yang ada di Indonesia yang seharusnya tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau daring. Banyak orang tua yang mengeluhkan kegiatan pembelajaran daring ini dikarenakan berbagai macam alasan. Mulai dari orang tua yang sibuk bekerja, hingga tidak adanya pengetahuan tentang penggunaan internet.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di lingkungan tempat tinggal saya, tidak sedikit orang tua yang sabar menghadapi anak-anak mereka terutama saat belajar mandiri di rumah. Tidak sedikit pula orang tua yang akhirnya menyalahkan guru karena dalam memberikan tugas terlalu banyak. Padahal menurut saya, tugas yang diberikan guru secara daring tidak sebanyak ketika siswa belajar di sekolah. Sebagai contoh pada kelas bawah. Jika di sekolah siswa bisa menyelesaikan materi 3 halaman, ketika diberikan tugas daring 15 soal, orang tua banyak yang mengeluhkan dengan jumlah soal yang katanya terlalu banyak. Tidak hanya itu, ada pula orang tua yang mengatakan bahwa guru sangat diuntungkan dalam pandemi ini karena semua tugas yang harusnya dimiliki guru, sekarang berpindah menjadi tugas orang tua.
Mendengar cerita dari beberapa guru mengenai hal tersebut, perlu kita luruskan bahwa ternyata tidak seperti yang diasumsikan para orang tua. Sebenarnya guru sangat memikirkan siswa ketika belajar di rumah. Banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Banyak pula siswa yang seharusnya deadline mengumpulkan tugas, namun belum juga dikumpulkan. Jika mengerjakan tugas pun, tak sedikit dari siswa yang nilainya sempurna. Hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan prestasi yang dimiliki siswa sebelum pandemi.
Dengan begitu, saya tidak setuju jika guru dikatakan sangat beruntung dalam masa pandemi ini. Seharusnya para orang tua sadar bahwa dengan adanya pandemi ini, peran mereka sangat penting bagi prestasi yang dimiliki siswa. Bukan prestasi dalam bentuk nilai yang dikirimkan kepada guru, namun prestasi ilmu pengetahuan yang terserap oleh putra-putri mereka. Dukungan yang bisa mereka berikan untuk putra-putri mereka yaitu dengan memperhatikan cara belajar yang dilaksanakan oleh putra-putri mereka, mengingatkan untuk segera mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, memberikan semangat belajar kepada putra-putri mereka ketika merasa bosan belajar di rumah, dan lain sebagainya.(*)