KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, memastikan proses pengerjaan Pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) atau Rice Milling Unit (RMU) berjalan lancar. Bupati Arif pun berharap, RMU bakal bisa mulai beroperasi di tahun 2021 ini.
Hal itu terungkap dalam kunjungan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto ke lokasi pembangunan RMU di tepi Jalan Nasional Desa Kaliputih, Kecamatan Kutowinangun, Rabu (3/3/2021). Saat itu, Arif didampingi Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih dan Sekda Ahmad Ujang Sugiono dan beberapa OPD,.
RMU ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kebumen yang nantinya akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan juga dihadiri oleh pejabat menteri BUMN, serta pihak terkait seperti Bank Mandiri, dan Pertamina.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan, pembangunan RMU saat ini sudah mencapai 99 persen. Bahkan, RMU saat ini pun sebenarnya sudah bisa beroperasi. Namun demikian, Arif menginginkan RMU berjalan sempurna sehingga harus melalui proses uji coba.
"Hal ini dilakukan untuk memastikan semua mesin bisa beroperasi dengan baik dan hasil yang maksimal. Sebab, mesin RMU ini bisa menjadikan kualitas beras terbaik yang dilakukan dengan proses penyaringan dan penggesekan secara berkala," katanya.
Arif menegaskan, pembangunan RMU ini benar-benar untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Mengingat masyarakat Kebumen mayoritas adalah petani. Untuk itu RMU, berfungsi untuk meningkatkan, harga, mutu, jual dari gabah yang dihasilkan petani.
RMU memungkinkan pengolahan gabah dari petani maksimal. Nantinya, beras akan menjadi beras premium. Beras pun akan menggkilat tanpa bahan kimia. Putihnya juga tidak menggunakan bahan pemutih."Gabah hasil petani nantinya bisa diolah menjadi beras dengan berkualitas tinggi, " tandas Arif.
Perlu diketahui, pembangunan sentra pengolahan beras terpadu atau Rice Milling Unit ini merupakan bantuan dari Bank Mandiri dan PT Pertamina, yang merupakan usulan Pemkab Kebumen melalui Arif Sugiyanto saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati.
Adapun kapasitas yang dimiliki yaitu mampu memproduksi 3 ton beras dalam per jam, dengan anggaran, diperkirakan akan menelan biaya sekitar senilai sekitar Rp 12 miliar.
Sedangkan untuk ukuran lahan kurang lebih seluas 4 hektar di tanah milik desa yang disewa selama 20 tahun. Terkait sistem pengelolaannya, nantinya akan dilakukan BUMDes bersama, dana setelah selesai 20 tahun maupun aset akan diserahkan sepenuhnya untuk dikelola oleh Pemerintah Desa Kaliputih Kecamatan Kutowiangun.
Selain itu, pembangunan SPBT di Kebumen merupakan yang pertama di Jawa Tengah. Setelah sebelumnya sudah dibangun di 11 titik di Jawa Barat. Peletakan batu pertama saat itu dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada Oktober 2019 lalu.
Adanya RMU ini diharapkan dapat berdampak baik bagi para petani di Kebumen, sekaligus menjadi role model bisnis pertanian di Kebumen. Selanjutnya masyarakat setempat juga akan diberikan pelatihan bagi tenaga pengelola RMU oleh Bank Mandiri dengan mendatangkan para tenaga ahli. (fur)