KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Sejumlah kecamatan di Kabupaten Kebumen diminta waspada terkait potensi tanah longsor. Peringatan dini itu tidak terlepas adanya curah hujan tinggi akibat siklon tropis Seroja dan siklon tropis Odette di Samudera Hindia. Peringatan juga berlaku untuk wilayah Kabupaten tetangga yakni Cilacap dan Purworejo.
Keberadaan Siklon Tropis Seroja dan Siklon tropis Odette berdampak secara tidak langsung kepada cuaca. Siklon Tropis Seroja masih bearada di wilayah Samudera Hindia dengan pergerakan kearah baratdaya. Dalam hal ini semakin menjauhi wilayah Indonesia. Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Seroja sekitar 40 knot atay 75 kilometer perjam.
Sedangkan bibit siklon 90S yang sejak tanggal 2 April 2021 muncul bersamaan dengan bibit siklon cikal bakal siklon Seroja kini telah tumbuh menjadi Siklon Tropis Odette di Samudra Hindia. Tepatnya pada posisi 14.2 Lintang Selatan dan 107.7 Bujur Timur atau sekitar 780 kilometer Selatan Barat daya dari Cilacap.
Ini berdasar pada Prakiraan Cuaca Bulan April 2021 dari Stasiun Klimatologi Semarang Badan Meteorologi dan Geofisika, peta zona kerentanan gerakan tanah di Jawa Tengah serta informasi dari Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM RI.
Disampaikan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Kepada Bupati Kebumen. Penyampaikan melalui Surat Nomor 545.5/2230 tertanggal 10 April lalu. Surat Perihal Informasi siklon SEROJA dan Siklon Tropis ODETTE Terkait Perubahan Cuaca Serta Antisipasi Tanah Longsor.
Siklon tersebut memberikan dampak tidak langsung meningkatnya intensitas hujan dan gelombang tinggi. Intensitas mulai dari sedang hingga lebat dengan prakiraan curah hujan 201-300 mm, 301-400 mm dan 401-500 mm.
"Diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan akan terjadinya bencana gerakan tanah (tanah longsor) terutama pada lokasi-lokasi yang mempunyai karakteristik kerentanan gerakan tanah menengah-tinggi/tanah mudah longsor pada peta warna kuning-merah dengan arsir curah hujan lebih dari 300 mm," bunyi surat yang ditandatangani Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko.
Curah hujan antara 301-400 mm, memberikan potensi pergerakan tanah menengah hingga tinggi. Di wilayah Kebumen, yang perlu mewaspadai yakni sebagian besar Kecamatan Karanggayam dan Sempor, Sebagian Kecamatan Rowokele, Sadang, Karangsambung, Padureso.
Kemudian sebagian kecil Kecamatan Poncowarno dan Buayan, Bagian Timur laut Kecamatan Alian serta Bagian utara Karanganyar. Sedangkan curah hujan 401-500 mm, wilayah yang perlu mewaspadai adalah Kecamatan Sadang. Potensi untuk terjadi pergerakan tanah menengah hingga tinggi.
Terkait kondisi yang ada, Pemkab Kebumen diminta memantau kesiapsiagaan masyarakat dan menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana untuk antisipasi bila terjadi bencana. Mengatur saluran air/drainase lereng untuk mengurangi erosifitas yang mengganggu lereng tersebut. Selain itu juga mengaktifkan sistem EWS (Early Warning System) dan ronda masyarakat saat terjadi hujan lebat lebih dari 30 menit. (mam)