KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Tenggelamnya Kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak di wilayah perairan Bali juga menjadi kabar duka bagi Kebumen. Ini setelah ada kepastian, terdapat dua prajurit asal kota ini yang berada dalam kapal selam itu.
Dua prajurit ini masing-masing, Mayor Laut Wisnu Subiyantoro dan Serda Eko Prasetiyo. Mayor Wisnu berasal dari Desa Wero, Kecamatan Gombong sedangkan Serda Eko asal Dukuh Bojong Desa Sumberadi Kecamatan Kebumen. Namun dalam kesehariannya, Mayor Wisnu bertempat tinggal di Surabaya.
Ratih Wardani, adik kandung Wisnu Subiyantoro, ditemui Jumat (23/4/2021) kemarin mengatakan mereka mendengar kabar Kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu (21/4) sore. "Kontak terakhir (Mayor Wisnu) dengan keluarga Kebumen terjadi 13 April 2021 setelah terjadi gempa di pantai selatan Jawa Timur," kata Ratih Wardani.
Mayor Wisnu yang dibesarkan di Gombong tinggal di kompleks Perumahan TNI AL, Ujung, Surabaya. Dirinya pun jarang pulang ke daerah kelahirannya. Terakhir pulang ke Gombong ketika kakaknya meninggal, tahun 2019.
Suami dari Heni Presianawati ini dikaruniai dua anak perempuan. Anak sulungnya merupakan dokter muda yang sedang magang di rumah sakit TNI-AL.
Ratih yang berprofesi sebagai presenter di stasiun Ratihtelevisi Kebumen juga menjelaskan, kakaknya Mayor Wisnu dibesarkan di Desa Wero. Ia alumnus SD Pius Gombong, SMP Negeri 2 Gombong dan SMAN Gombong tahun 1990. Mayor Wisnu menjadi anggota TNI AL setelah lulus dari Secaba TNI-AL di Surabaya tahun 1990. "Keluarga berdoa semoga Mas Wisnu selamat," imbuh Ratih.
Sementara itu Warih Wibowo, teman semasa sekolah, mengatakan Mayor Wisnu paling menonjol pelajaran eksakta. Sehingga jurusan yang dipilih dan ditentukan sekolah jurusan Fisika. Ia dikenal supel dan memiliki sifat humoris."Terakhir komunikasi di grup medsos teman-teman sekolah dua pekan lalu. Teman-teman sekolah Wisnu terus berdoa, semoga KRI Nanggala 402 segera ditemukan, semua kru kapal selamat," ucap Warih.
Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di wilayah perairan Bali memantik duka mendalam banyak pihak. Termasuk Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang menggelar doa bersama, di pendopo rumah dinas bupati, Sabtu (24/4) malam.
Tak hanya itu, Bupati Arif kemudian berkunjung ke rumah keluarga prajurit TNI tersebut. Tak sendiri, Arif Sugiyanto bersama Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, didampingi Dandim 0709 Kebumen Letkol Inf MS Matondang, dan Komandan Lanal Cilacap Kolonel Laut Sugeng Subagyo serta Forkompinda.
Orang tua, Serda Eko Prasetiyo, pasangan Slamet Sarwono (52) beserta istri Jariyah (60) menyampaikan, mereka mendengar kabar KRI Nanggala-402 tempat putranya bertugas hilang kontak di Perairan Utara Bali pada, Rabu (21/4).
Sejak saat itu, kecemasan menghinggapi keluarga mereka. "Pertama kali kaget dikabari adiknya dan saudara-saudara bahwa anak saya ada di kapal selam itu," ungkapnya, saat ditemui Jumat (23/4).
Diungkapkan, putra pertamanya itu terakhir berjumpa sebelum menjalani pendidikan militer pada 2019 lalu, dan sempat berpamitan melalui aplikasi percakapan satu hari sebelum berlayar menggunakan KRI Nanggala-402. "Terakhir kontak mau berangkat jam 10.00 WIB kurang lebih, pake video call masih dengan anak-anaknya. Biasanya ya telpon biasa, terakhir izin mau latihan nyelam selama 1 minggu," jelasnya.
Sejauh ini, kata Slamet, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait ihwal peristiwa tersebut. Meski begitu, pihak keluarga masih optimis bahwa Serda Eko Prasetiyo akan segera ditemukan dengan keadaan selamat. "Kami masih yakin dapat selamat karena dipemberitaan pasokan udara di kapal selam bisa sampai hari besok," ucapnya.
"Belum dapat keterangan resmi dari pihak TNI. Baru dari media massa. Kita selalu menunggu info terbaru, kita melihat berbagai macam media untuk tahu info terbaru," tuturnya.
Slamet menceritakan, sebelumnya sang istri Jariyah yang merupakan ibu sambung Serda Eko, sempat mendapat filing. Dirinya saat tidur siang bermimpi didatangi sang putra yang tak lain Serdakom Eko Prasetyo. "Istri saya yang filing, saat tidur siang mimpi disatengi Eko," katanya.
Bersama anggota keluarga lain, dirinya terus memanjatkan doa dan harapan agar proses pencarian segera menemukan hasil. "Semalem sudah kita minta doa di mushola, jamaah sholat tarawih juga, jadi terus berdoa minta yang terbaik," imbuhnya.
Bagi keluarga Serda Eko merupakan sosok yang pendiam, penurut, serta taat beribadah. Sebelum bertugas di Kapalselam, Serda Eko yang merupakan Lulusan Mts Penajung dan SMK N 2 Kebumen itu sempat btugas di Papua, dan NTT.
"Kalau tinggal di Bangkalan Madura dengan anak dan istri, kemarin memjnta saya untuk lebaran disana karna baru saja selesai membangun rumah, dan saya sudah menyiapkan beras untuk dibawa kesana," ujar Slamet yang meruoakan Perangkat Desa Sumberadi sembari mencucurkan air mata.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto SH mengatakan, Serda Eko Prasetyo merupakan putra berbaik Kabupaten Kebumen yang berjuang untuk NKRI. Pihaknya turut berduka dan berharap agar KRI Nanggala 402 segera ditemukan.
"Sedakom Eko Prasetyo adalah putra terbaik Kebumen, kami bangga dengan beliau, semoga KRI Nanggala segera ditemukan. Atas nama Pemda kami akan suport dan kuatkan keluarga yang ditinggalkan," ujar Arif yang dilanjutkan silaturahmi ke kediaman Mayor Wisnu di Gombong.
Seperti diketahui kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak mengangkut 53 awak kapal yang dikomandoi Letkol Laut (P) Heri Oktavian untuk melakukan latihan penembakan rudal dan torpedo.
Kabar terbaru, kapal selam itu kini sudah terdeteksi berada di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut. KRI Nanggala 402 ditemukan terbelah menjadi tiga bagian. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan sebanyak 53 awak kapal KRI Nanggala-402 dipastikan gugur.
Kapal selam kelas Cakra yang dioperasikan TNI sejak Oktober 1981 ini merupakan bagian dari Satuan Kapal Selam Koomando Armada 2 yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur (fur)