Oleh : Savina Setiana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purworejo |
(kebumenekspres.com) World Health Organization atau WHO telah menginformasikan keadaan dunia saat ini terkait dengan adanya wabah virus Covid-19 di seluruh dunia. Wabah virus corona atau yang disebut dengan Covid-19 yang mulai mewabah di negara Indonesia pada awal tahun 2020 lalu, Covid-19 ini membuat terhambatnya berbagai aktifitas. Pemerintah Indonesia juga memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Pemerintah Indonesia juga menghimbau masyarakat untuk menerapkan sistem kerja Work From Home (WFH) dan sistem pendidikan online untuk sekolah dan perguruan tinggi.
Hal Ini menjadi salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk mencegah atau menghambat penyebaran wabah virus corona yang semakin marak terjadi di Indonesia. Kebijakan ini menuai berbagai pendapat pro dan kontra dari masyarakat Indonesia, karena tidak setiap pekerjaan dapat dikerjakan dari rumah. Penyebaran virus corona tidak hanya berdampak pada perekonomian, namun berdampak juga pada sektor pendidikan. Sektor pendidikan juga merasakan dampak dari pembatasan tersebut. Menteri pendidikan juga memberi himbauan kepada para dosen dan guru untuk melakukan pembelajaran jarak jauh atau online. Oleh karena itu, proses belajar mengajar yang biasanya dilakukan secara langsung atau tatap muka, kini dilakukan secara daring atau online. Terdapat beberapa kendala yang terjadi dalam proses belajar mengajar secara daring.
Hasil wawancara dengan guru di salah satu sekolah dasar, sekolah tersebut mengalami kendala pada pembelajaran daring saat pandemi ini yaitu kurangnya pemahaman materi pada siswa, dan kurangnya fasilitas yang dimiliki siswa karena tidak semua siswa memiliki smartphone dan juga kendala pada jaringan internet. Salah satu guru di sekolah tersebut menggunakan bahan ajar LKS, dan video penjelasan materi. Meskipun telah menggunakan video penjelasan materi, namun terkadang ada beberapa siswa yang belum memahami materi tersebut.
Media yang digunakan pada saat pembelajaran daring ini yaitu WhatsApp dan Google Classroom dan untuk melakukan evaluasi pembelajaran terkadang guru menggunakan Google Quiz. Guru menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Model pembelajaran Project Based Learning dianggap cocok untuk digunakan pada pembelajaran daring ini. Sebagian besar siswa sangat antusias dengan model pembelajaran yang digunakan tersebut. Terdapat dua metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu, metode daring dan Home Visit. Metode Home Visit tersebut tentunya dilakukan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan untuk memudahkan metode home visit, dalam satu kelas siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan guru berkunjung ke masing-masing kelompok secara berkala. Sebelumya guru hanya menggunakan metode daring saja, tetapi saat ini guru menggunakan dua metode, dengan menggunakan metode tersebut mununjukan peningkatan dalam pemahaman materi dan hasil belajar siswa. (*)