KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Selain untuk meningkatkan amal ibadah, Bulan Ramadan juga dapat menjadi pembelajaran untuk saling mengerti satu sama lain. Ini dilaksanakan dengan saling membantu sesama. Di momemtum Romadan ini Pemuda Pancasila Kebumen membagikan Takjil, nasi kotak dan masker.
Berbagi adalah soal rasa. Hal ini berkaitan pula dengan persoalan kemanusiaan. Empati untuk berbagi dan membantu sesama berujung pada tindakan kepedulian. Untuk itu keikhlasan harus menjadi landasan dalam setiap tindakan.
Ketua MPC Pemuda Pencasila Kebumen R Hadi Waluyo menyampaikan kegiatan bertujuan agar untuk saling belajar satu sama lain. Ini dalam hal memahani dan mengertikan akan makna Bulan Ramadan.
Logika penting untuk menyelesaikan persoalan. Sebaliknya memahami rasa menjadi sangat penting dalam landasan beramal dan berbuat baik kepada sesama. “Semoga Alloh SWT meridhoi niat baik kita semua. Selain itu Anggota Pemuda Pancasila juga harus cerdas dan mau mengerti tentang jeritan hati Masyarakat Kebumen,” tuturnya, beberapa waktu lalu.
Disampaikan pula, pembagian takjil dan makanan serta masker itu diberikan untuk masyarakat yag membutuhkan. Mesker juga merupakan piranti penting untuk mencegah penularan Virus Corona di masa Pandemi seperti sekarang ini.
“Kegiatan diawali dari Wonosari sepanjang jalan Protokol hingga Alun-alun Kebumen,” katanya.
Bulan Ramadan menjadi berkah bagi semua orang. Dimana yang mampu dapat merasakan bagaimana susahnya menjalani hidup dengan menahan lapar dan keterbatasan lainnya. Hal ini berdampak pada kesadaran untuk saling berbagi. Dimana masih banyak kalangan yang kurang beruntung dalam ekonomi. Dengan saling berbagi itulah hidup akan lebih bermakna.
Sementara itu Muhroji mengatakan, pembagian nasi kotak tersebut merupakan wujud kepedulian Keluarga Besar Pemuda Pancasila Kebumen. “Kami membagikan 200 nasi kotak dan masker. Selain wujud kepedulian juga sebagai ajang silaturahmi antara Pemuda Pancasila dengan dengan masyarakat,” jelasnya.
Semua kegiatan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Ini mengingat hingga kini Indonesia sendiri masih mengalami Pandemi Corona. Dengan demikian diharapkan kegiatan sosial yang dilaksanakan tidak menjadi ajang bagi penularan Virus Corona. (mam)
