(kebumenekspres.com) SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan telah berkomunikasi dengan Pemprov Jawa Timur terkait penanganan bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7. Pihaknya siap mengirimkan bantuan untuk penanganan bencana di sana.
Hal itu disampaikan Ganjar saat melepas 18 relawan dan bantuan logistik senilai Rp503 untuk korban bencana banjir NTT, Selasa (13/4).
"Hari ini kami kirim bantuan untuk korban bencana alam di NTT, termasuk hari ini pararel kami juga komunikasi dengan teman-teman Jawa Timur terkait bencana yang ada di sana," kata Ganjar.
Pihaknya menegaskan siap mengirimkan bantuan untuk penanganan bencana yang menyebabkan 8 orang meninggal dan ribuan bangunan rusak di Jatim itu.
"Kami sedang komunikasi. Karena lebih dekat, komunikasinya berjalan baik. Sampai hari ini, masih tertangani. Tapi kami siap-siap kalau nanti mereka butuh bantuan, apakah personil ataupun logistik," tegasnya.
Penanganan bencana lanjut Ganjar harus dilakukan secara bersama-sama. Tidak ada batasan teritori untuk aksi kemanusiaan itu.
"Sakitnya warga NTT, warga Jatim adalah sakitnya kita semua. Maka kita harus saling membantu untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa bencana," ucapnya.
Selain itu, warga Jateng lanjut Ganjar juga harus waspada pada ancaman siklon tropis Seroja yang kini sedang melanda. Semua warga harus siaga dan terus mengupdate informasi cuaca dari BMKG.
"Kita sendiri harus siap, makanya kemarin kita lakukan pelatihan di Kebumen. Karena siapapun dan dimanapun bisa terkena bencana. Maka logistik harus dimanajemen dengan baik, masyarakat selalu waspada, peralatan early warning system harus berfungsi termasuk jalur-jalur evakuasi," pungkasnya.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Jateng, Syafrudin membenarkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Jatim. Pihaknya sedang menggali informasi bantuan apa yang kira-kira dibutuhkan dalam rangka penanganan bencana gempa di sana.
"Kami intens komunikasi dengan Jatim, karena kita juga mau kirim bantuan ke sana. Komunikasi terus kami lakukan sampai saat ini," katanya.(rls)