KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Meski hingga kini masih dalam masa Pandemi Corona, namun objek wisata tetap ramai. Para pengunjung sengaja mendatangi objek wisata untuk berlibur dan menghibur. Selain momentum lebaran, pengunjung juga ingin sejenak melupakan Pandemi Corona.
Sudah dirasakan bersama jika Pandemi Corona berdampak pada banyak hal. Mulai dari pendidikan, kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan hingga pendidikan. Pandemi juga berdampak nyata pada perekonomian.
Banyak beraktivitas di rumah, tidak sekolah tentu membuat jenuh dan penat. Di beberapa tempat adanya pandemi juga membuat tidak lagi ada acara anjangsana atau silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri. “Kami ingin berlibur sejenak, untuk menghilangkan penat,” tutur Wati (31) Pengunjung Pantai SetroJenar Buluspesantren, Minggu (23/5/2021).
Takut pada corona pastinya. Namun rasa penat, jenuh telah menjadikan bahwa berlibur juga merupakan bagian dari kebutuhan. Terlebih terdapat tradisi jika lebaran belum ke pantai, seakan capeknya belum hilang. “Wisata pantai, bertujuan untuk membuang sebel. Sebele dibuang nang segara kidul,” katanya.
Adanya tradisi tersebut, membuat tidak heran jika setiap lebaran wisata pantai banyak menjadi rujukan. Setelah ke pantai secara sugesti wisatawan siap untuk bekerja kembali. Yakni untuk menjalankan rutinitas sehari-hari. “Hampir setiap lebaran, saya dan keluarga pasti ke pantai.Nek Urung Meng Laut, Urung Badan,” jelasnya.
Secara geografis Kabupaten Kebumen memang memiliki bentang pantai sepanjang 57,8 kilometer. Beberapa diantaranya telah dibuka sebagai tempat pariwisata. Ini seperti Pantai Logending Ayah, Pantai Suwuk, Pantai Bopong Puring, Pantai Petanahan, Pantai Bocor, pantai Laguna Lembupurwo dan lainnya. Objek wisata tersebut tetap diburu para pengunjung setiap liburan.
Kendati kerap kali memakan korban jiwa, namun pantai tetap menjadi idola untuk berwisata. Seakan tidak takut bahaya, Para wisatawan selalu saja bermandi-mandian. Beruntungnya kini terdapat kolam renang terpal.
Kolam tersebut tentunya lebih aman untuk berenang. Ini bila dibandingkan pantai berombak. Namun tetap harus waspada, terlebih kini dimasa Pandemi Corona. Dimana risiko tertular selalu mengancam keselamatan jiwa.(mam)