KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Lebaran tahun ini menjadi duka mendalam usai terjadi insiden petasan menewaskan empat orang di Desa Ngabean Kecamatan Mirit. Peristiwa mengerikan itu terjadi Rabu (12/5/2021).
Informasi yang dihimpun, musibah berawal saat para korban tengah meracik di emperan rumah Untung (55), warga Desa Ngabean Kecamatan Mirit sekitar pukul 17.30 WIB tersebut. Saat itu, ada 7 orang yang tengah meracik petasan di teras rumah Untung.
Sayangnya, sebagian dari ketujuh orang ini melakukannya sembari merokok yang kemudian memicu ledakan. Kerasnya ledakan membuat tiga orang meninggal seketika di lokasi. Mereka masing-masing, Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19), dan Sugiyanto (23).
Kejadian ini juga membuat sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka yakni Bambang priyono (29), Alib (24), Irwan (25) dan Ratna serta Rio Dwi Pangestu (22). Mereka lantas dilarikan ke rumah sakit. Namun, Rio Dwi Pangestu tak dapat tertolong dan meninggal. Tak hanya itu, ledakan juga membuat rumah Untung hancur.
Kejadian ini kemudian ditindaklanjuti kepolisian dengan melakukan penyelidikan melibatkan Tim Labfor Polda Jateng untuk mengetahui data lebih lanjut dari peristiwa itu. Dir Binmas Polda Jateng Kombes Pol Lafri terlihat meninjau langsung proses Olah TKP lanjutan bersama Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama.
Terlihat beberapa barang bukti di lapangan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam plastik oleh Tim Labfor Polda Jateng.
Kapolda Jawa Tengah Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi pun memberi perhatian khusus. bersama Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan juga Kapolres Kebumen,AKBP Piter Yanottama berkunjung ke rumah duka, Jumat (14/5). Bahkan, Kapolres sebelumnya memimpin langsung jalannya olah TKP pada hari kejadian.
Kapolda didampingi Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama menyampaikan, pihaknya masih mendalami peristiwa ini. Sejauh ini, ada 16 orang yang diperiksa. Hasil pemeriksaan saksi, dari hasil penyidikan inafis labfor dipastikan bahwa ledakan yang menewaskan 4 orang warga tersebut berasal dari bahan-bahan mercon/petasan yang terkena api rokok salah satu korban. Di lokasi kejadian, polisi menemukan bungkus rokok serta korek api di dekat titik ledakan.
"Dari tujuh orang yang meracik petasan itu, waktu memasukkan bubuk petasan ke selongsong, separuhnya sambil merokok," ujar Kapolda.
Kapolda Jateng menambahkan, Polres Kebumen sebelum kejadian sudah melaksanakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan mengamankan hampir 400 kg bahan petasan.
"Seluruh jajaran Polda Jateng juga telah melakukan operasi terkait petasan dan telah 46 ribu kg lebih bahan petasan dan memusnahkan 72 ribu kg lebih mercon. Ini menandakan masyarakat belum sepenuhnya sadar akan bahaya petasan yang mengancam jiwa," imbuh Irjen Ahmad Luthfi dalam konferensi persnya di Polres Kebumen..
Kapolda Jateng menghimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan terkait dengan mercon. Ada jerat pidana lewatUndang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
"Kami turut berbela sungkawa atas kejadian ini. Sebenarnya kejadian seperti ini sudah kita antisipasi melalui Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan atau KKYD dengan sasaran Petasan," imbuh AKBP Piter.
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, pun mengungkapkan keprihatinan mendalam. Duka ini tak hanya dirasakan keluarga dan warga Ngabean. Segenap jajaran pemerintahan Pemkab Kebumen pun turut berduka.
Pasalnya jelang pelaksanaan hari Raya Idul Fitri justru ada musibah yang menimpa warga Kebumen. Bupati pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
"Ini cukup memprihatinkan bagi kami, dan seluruh jajaran pemerintah. Saya harap kejadian ini jangan sampai terulang lagi. Masyarakat harus bisa menjaga diri dengan tidak melakukan hal-hal yang bisa membahayakan diri dan lingkungan, seperti petasan ini," ucap Arif.
"Kepada keluarga korban, kami juga menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga husnul khatimah, seluruh keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan," tambahnya.
Arif mengingatkan petasan adalah barang sangat bahaya. Menyambut hari Raya Idul Fitri mestinya kata dia, tidak perlu merayakannya dengan menyalakan petasan. Cukup diisi dengan kegiatan positif yang tidak membahayakan.
"Saya ingatkan kepada warga masyarakat agar jangan sekali-sekali bermain dengan petasan. Ini sangat membahayakan. Sudah banyak korban berjatuhan gara-gara petasan. Tentunya ini harus disikapi secara serius. Jangan dijadikan ini sebagai mainan," kata Arif.
Tak lupa Arif menyampaikan, kepada orangtua untuk mengawasi anak-anaknya. Dan mampu bersikap tegas untuk melarang anak jika melakukan sesuatu hal yang membahayakan. Ini demi keselamatan bersama," tegas dia.
Bupati Arif juga menyempatkan diri takziah ke rumah keluarga korban yang letaknya tidak jauh dari TKP, yakni rumah Taufik Hidayat dan Rizky. Termasuk mengunjungi korban lain yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Saat melakukan kunjungan, terlihat kerusakan akibat ledakan mercon sangat parah. Seluruh rumah porak poranda hancur akibat ledakan ini, seperti ledakan bom. (fur/win/cah/mam)