KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Alun-alun Kebumen merupakan simbol sekaligus pusat kota Kebumen. Sayangnya, hingga saat ini, ruang hijau untuk publik ini belum memenuhi harapan warga. Setidaknya itu terlihat dari sejumlah warga yang berhasil ditemui.
Rata-rata, mereka masih mengeluhkan kondisi alun-alun yang kurang terawat. Salah satunya soal tingginya rumput di alun-alun yang kurang sedap dipandang mata. Tingginya rumput alun-alun kebumen justru "dibenahi" oleh masyarakatnya sendiri.
Seperti yang terlihat kemarin, sejumlah warga terlihat "ngarit" (merumput) untuk pakan ternak. "Rumputnya tinggi mas eman-eman, sambil nganter isteri saya ngarit," kata Jaenal (52) warga Desa Jogomertan Kecamatan Petanahan.
Tak hanya Jaenal, kesempatan untuk mencukupi kebutuhan ternak juga diambil oleh Pujo (48), bagi dirinya kesempatan untuk merumput di alun-alun demi mencukupi kebutuhan ternak sapi miliknya. "Buat pakan sapi mas, ada 7 jadi setiap hari harus cari rumput," kata Pujo warga Buluspesantren.
Catatan koran ini, Pemda Kebumen telah berupaya mengoptimalkan alun-alun Kebumen sebagai salah satu ruang publik yang dapat dijadikan sebagai tempat hiburan bagi masyarakat sejak renovasi tahun 2011 silam.
Bahkan Pemkab sempat menggelar beberapa macam hiburan baik yang bersifat kesenian tradisional semacam wayang kulit, kuda lumping sampai hiburan modern berupa penampilan band-band top dalam negeri pernah singgah dan tampil di alun-alun ini.
Namun sayang, keelokan wajah alun-alun Kebumen saat ini dinilai kurang asri. Banyak fasiltas dan sudut alun-alun yang mulai rusak, seperti pot yang pecah, tempat sampah yang kumuh hingga tanaman bunga dan lampu taman tak secantik dulu.
"Kayaknya alun-alun butuh pembenahan dech, masa dari dulu hanya seperti ini, bekas pohon tumbang masih dibiarkan, paving dan pot banyak yang pecah, sudah terlihat kumuh sekali nggak seperi jaman saya sekolah dulu, harusnya diperbaiki rumputnya ditata seperti alun-alun kota lainnya yang terlihat indah" kata Sucipto (30) warga Desa Kutosari Kebumen. (fur)