KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Wisata pantai memang sangat menyenangkan. Kendari demikian wisata pantai juga mempunyai risiko yang sangat berbahaya. Hingga kini telah banyak wisatawan yang telah menjadi korban akan keganasan wisata pantai tersebut.
Untuk itu Nippers Balawisata Kebumen melatih 48 anak. Ini untuk mengenali potensi dan bahaya serta bagaimana cara penyelamatan diri saat terhanyut di pantai. Dalam kesempatan tersebut juga dikenalkan tentang arus berbahaya dan juga area yang relatif aman sebagai arena bermain.
Pelatihan yang diikuti oleh siswa SD hingga SMP. Mereka berusia antara 8 sampai 16 tahun tersebut. Kegiatan berlangsung di Pantai Setrojenar, beberapa waktu lalu. Kegiatan sendiri dimentori oleh lima orang penggiat wisata air yang tergabung dalam Nippers Balawisata Kebumen. Para peserta tidak dipungut biaya.
Salah satu Instruktur Nippers Balawisata Ilham Isnaneni menyampaikan wisata pantai memiliki pesona daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Sehingga pada moment liburan kawasan pantai dipenuhi para pengunjung. Disamping itu, selain daya tariknya, kawasan pantai juga menyimpan berbagai risiko, yang cukup membahayakan bagi para wisatawan.
Untuk itu, dalam pelatihan para peserta dikenalkan untuk mengetahui arus berbahaya. Dimana arus tersebut dapat menyeret pengunjung pantai yang sedang bermain air. Hal tersebut tentunya sangat penting bagi mereka. Dimana area yang relatif aman untuk bermain, bisa mereka ketahui.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk mengenalkan kepada anak2 tentang pantai dan mengenalkan tentang arus yang berbahaya yang bisa menyeret pengunjung saat sedang bermain air. Selain itu dikenalkan pula area yang relatif lebih aman untuk bermain air,” katanya.
Dikatakan Ilham, anak-anak juga dikenalkan tata cara penyelamatan korban yang hanyut. Kegiatan dilaksanakan dengan tujuan agar semakin banyak yang tereduksi sehingga risiko kecelakaan air dapat lebih diminimalisasi.
Pihaknya juga berharap dengan pelatihan tersebut, kedepannya akan isa muncul penerus generasi life guard atau penyelamat pantai yang handal. “Kami berharap semakin banyak yang teredukasi tentang pantai akan mengurangi risiko kecelakaan dan juga untuk menyiapkan generasi penerus life guard,” jelasnya.
Sementara itu salah satu peserta Abil mengungkapkan dengan pelatihan ini, dirinya menjadi tahu tempat yang aman untuk bermain di pantai. Karena tidak jarang ketika berwisata di pantai dia juga bermain air. Pelatihan sendiri cukup menyenangkan dan mengasyikkan. “Kalau ke pantai saya sering bermain air, dan tidak tahu jika itu berbahaya. Disini disini kita dilatih untuk mengetahui arena mana saja yang aman untuk bermain air,” ucapnya. (mam)