KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Adanya Pandemi Covid-19 nyatanya tidak menurunkan kasus penyalahgunaan narkoba. Pelajar dengan segala dinamikanya menjadi salah satu korban penyalahgunaan narkoba.
Terkait hal tersebut, semua elemen masyarakat khususnya sekolah perlu meningkatkan kewaspadaan.
Plt Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kebumen Nur Taqwa Setiabudi menyampaikan resistensi pelajar terhadap penyalahgunaan narkoba kini semakin tinggi. Karena ada pada usia yang sedang mencari jati diri. Disisi lain, pelajar masih mudah terperdaya terhadap penyalahgunaan narkoba.
"Memasuki tahun kedua kondisi Pandemi Covid-19, tidak berarti menurunnya kasus penyalahgunaan narkoba. Kepada semua elemen masyarakat untuk tetap waspada," katanya saat Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Kamis (10/6/2021).
Disampaikan, perlu sinergitas antar elemen. Termasuk sekolah dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada pelajar. Lembaga pendidikan khususnya SLTA (SMA sederajat) di Kebumen juga diharapkan dapat menjadi pelopor gerakan anti narkoba.
"Sinergitas antara lembaga pendidikan khususnya SLTA dan Pemkab Kebumen yakni dengan pembentukan Kesatuan Aksi Pelajar Anti Narkoba (KAPA Narkoba) di setiap sekolah. KAPA ini bertugas memberikan pemahaman kepada kader/relawan pelajar anti narkoba yang mampu memberikan edukasi kepada teman sebaya," imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Idiologi Kewaspadaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama Bakesbangpol Kebumen Pratikno menyebut sasaran sosialisasi tersebut yakni 200 Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan. Dalam hal ini, diharapkan nantinya dapat melakukan penetrasi melalui kegiatan siswa yang riil untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada pelajar. "Harapannya ini dapat menekan dan mengurangi jumlah penyalahgunaan narkoba di Kebumen," ucapnya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Mexolie Hotel tersebut menghadirkan narasumber Kepala badan Narkotika Nasional Kabupaten Purbalingga AKBP Sharlin Tjahaja Frimer Arie dan akademisi Ali Mu'in. Kegiatan yang dikemas dengan dialog itu dipandu moderator guru PAI Joko Paripurna. (mam)