KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Dampak Pademi Covid-19 dirasakan nyata oleh para pengusaha. Pandemi berdampak sangat segnifikan terhadap daya beli masyarakat. Akibatnya dunia usaha pun lesu. Meski demikian para pengusaha tetap bertahan.
Pada masa jayanya Pabrik Genteng Kebumen sangat dikenal hingga keluar daerah. Bahkan Genteng di Kebumen telah ada sejak zaman Penjajahan Belanda. Saking banyaknya order, pemesan terkadang harus inden , atau memesan dengan membayar terlebih dahulu.
Namun Wabah Corona telah merubah segalanya. Pengusaha yang semula mendapat pesanan, kini harus bertahan dengan sepinya pembeli. Apalagi kini para pengrajin genteng tanah liat juga harus bersaing dengan genteng produksi pabrik modern.
Ini lah yang dialami oleh satu Pengrajin Genteng Desa Wonosari Kebumen Riyanto. Pihaknya menyampaikan produksinya menurun dari tahun ke tahun. Dulu awalnya bisa produksi ribuan genteng perhari. Namun kini hanya bisa memproduksi kurang dari seribu perharinya. “Ini salah satunya juga lantaran generasi muda kurang berminat untuk bekerja di pabrik genteng,” tuturnya, Selasa (14/6/2021).
Diakuinya wabah Pandemi Covid-19, sangat berpengaruh dalam penjualan genteng. Biasanya pemesanan banyak datang hingga dari luar kota. Namun kini penjualan semakin sepi. Pandemi telah berdampak pada perekonomian masyarakat. “Adanya wabah sangat berpengaruh kepada kami para pengrajin genteng. Para pembeli dari luar kota saat kini juga membatasi ordernya,” katanya.
Riyanto sendiri telah menekuni usaha sejak genteng sejak 27 silam. Meski menghadapi gempuran genteng modern, namun pihaknya tetap yakin genteng tanah liat tetap banyak diminati. "Ya semoga ada perhatian dari pemerintah. Genteng merupakan produk UMKM asli Kebumen yang sudah dikenal sejak dulu,” ungkapnya.
Riyanto berharap pandemi segera berakhir, sehingga semua kegiatan masyarakat dapat normal seperti sediakala. Hal ini pun pastinya akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Saat ada New Normal masyarakat menyambut gembira yang mengartikan pandemi akan segera berakhir. Namun hingga kini pandemi masih berlangsung. Bahkan Kebumen sendiri mengalami lonjakan kasus pasien dengan positif corona. (mam)