Oleh : Titiek Laras Trapsila
Mahasiswa Universitas Tidar, Magelang
(kebumenekspres.com) Pada
akhir tahun 2019 dunia dihebohkan dengan adanya virus terbaru yang berasal dari Wuhan, China. COVID-19
ialah virus baru yang berkaitan dengan keluarga virus yang
sama dengan
SARS. Virus ini juga tergolong berbahaya dan mulai menyebar dengan begitu cepat hingga kebeberapa negara tetangga seperti Thailand, Korea
Selatan, dan Jepang.
Sejakitu, penyebaran virus corona terus berlanjut hingga menyebar kepenjuru Dunia takter kecuali Indonesia.
Semenjak kasus pertama di Indonesia muncul
di awal tahun
2020 membuat masyarakat menjadi panik dan menimbulkan beberapa permasalahan dari segipere konomian, pendidikan,
dan pembatasan aktivitas masyarakat.
Orang yang terpapar virus COVID-19
akanmerasakandemam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, gangguan sesak nafas, hilang indra penciuman dan perasa, kadang disertai dengan diare. Masa inkubasi
rata-rata 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang terberat dapat menyebabkan Pneumonia,
sindrom pernafasan akut, dan bahkan kematian. Penularan
COVID-19 dari manusia ke manusia melalui droplet yang
keluarsaat bersin atau batuk.
Untuk mendeteksi
COVID-19 menggunakan rapid test antibody, rapid
test antigen, dan swab PCR. Hal inimerupakan screening awal
yang dilakukan di pelayanan kesehatan.
Upaya pemerintah untuk menekan penyebaran virus
COVID-19 dengan melakukan lockdown
pertama dibulan maret 2020. Masyarakat diminta untuk mematuhi protokol kesehatan ketat dengan menggunakan masker,
hand sanitizer, mencuci tangan danmen jaga jarak serta membatasi aktivitas di luar rumah.
Apabila kita terpapar virus corona segara pergi kepelayanan kesehatan agar mendapatkan pengobatan. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh bisa dengan membuat racikan minuman rumah tangga yang meman faatkan bahan-bahan tradisional yang ada di sekitarkita. Minuman tersebut biasanya dikenal dengan namaWedang Uwuh. Wedang uwuh merupakan minuman dengan bahan-bahan yang berupa dedaunan mirip dengan sampah. Dimana dalam bahasa jawa kata wedang berarti “minuman dan uwuh berarti “sampah”. Wedang uwuh memiliki rasa manis dan pedas dengan warna merah cerah dan aroma harum.
Rasa pedas berasal dari bahanjahe, rasa manis dari gula batu, warna merah dari bahan secang, dan aroma wanginya dari campuran rempah yaitu pala kayumanis, sereh, cengkeh, sertaka pulaga. Lantas mengingat wedang uwuh berbahan rempah asli dana lami mempunyai manfaat sebagai anti oksidan, anti inflamasi, anti mikroba, untuk kesehatan jantung dan pencernaan, Selain itu wedang uwuh dimanfaatkan sebagai minuman penghangat tubuh, pembangkit sistem kekebalan tubuh. Wedang uwuh sangat cocok diminum saat pandemic COVID-19 melanda, karena membangkitkan sistem imunitas tubuh kita.
Pembuatan minuman sehat ini dengan bahan yang mudah dicari karena berada disekeliling kita, di pasar atau di kebun. Bahan wedang uwuh yang terbuat dari campuran beberapa rempah seperti jahe, kayu secang, daun kayu manis, daun cengkeh kering, daun pala kering, kapulaga,akar sereh, dan gula batu. Jahe merupakan penghangat tubuh alami, dalam pengo batan tradisional jahe digunakan untuk mengobati batuk. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efekmerusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh. Secang telah lama dikenal sebagai bahan ramuan untuk mengobati batuk dan radang. Secang juga memiliki kemampuan sebagai perlindungan radikal bebas, tinggi akan antioksidan, mempelancar peredaraan darah, dan melegekan pernafasan. Tidak hanya itu cengkeh, memiliki khasiat mengatasi mual, muntah, radang,dan batuk. Kayu manis dan daun kayumanis membuat rasa wedang uwuh menjadi lebihnikmat. Banyak herbalis yang menyakini bahwa campuran jahe dan kayu manis berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan oksidasinyatinggi.
Daun pala menghasilkan aroma yang semerbak dalam ramuan wedang uwuh. Sedangkan kapulaga kaya akan senyawa yang dapat melawan peradangan dan antiiflamasi ditemukan berlimpah dikapulaga dan mampu melindungi sel dari kerusakan serta menghentikan peradangan yang terjadi. Campuran rempah dari wedanguwuh akan memban tumengeluarkan lendir berlebih pada seseorang yang mengalami gangguan tenggorokan dan gangguan pernafasan. Ramuan ini sangat cocok untuk dikon sumsi pada pandemi COVID-19 saat ini. Akar sereh sejak lama digunakan sebagai peluru dahak atau obat batuk. Serutan kayu cengkeh ternyata juga memiliki sifat anti mikroba.
Adanya gula batu memberikan rasa manis
yang khas tanpamenghilang
aroma dan cita
rasa asli bahan-bahan ramuan wedang uwuh. Gula batu sudah dikenal sebagai obat batuk yang membandel. Kayu secang sendiri memiliki methanol yang
dapat menghambat bakteri yang
menyebabkan infeksi pada kulit maupun sendi. Manfaat rempah kayu manis mampu mengurangi ting kat kolestrol secara total pada kesehatan jantung. Secangkir wedanguwuh dengan sereh dapat menjadi obatat alternatif untuk sakit perut, kram perut, danm asalah pencernaanlainnya.
Langkah membuat wedanguwuh sangatlah mudah. Pertama, bakar jahe lalu digeprek hingga pipih. Didihkan air
lalu masukkan jahe hingga sari-sarinya keluar. Masukkan kayusecang, daun kayumanis, daun cengkeh kering, daun pala kering, kapulaga, akar sereh, dan gulabatu. Rebus semua bahan hingga mendidih, proses ini bisa memakan waktu hingga 15 menit. Jika sudah mengeluar kan warna merahbata, minuman dapat diangkat dan dituang kedalam gelas.
Selanjutnya bisa dihidangkan dengan disaring atau tanpa disaring. Minuman ini bisa disimpan dan bertahan hing gakurang lebih 3-5 hari di dalam kulkas.Wedanguwuh juga
bisa disajikan panas atau pun ditambahkan dengan es batu untuk sensasi dingin. Selainitu, wedanguwuh bisa sebagai minuman sehari-hari dan anda akan merasakan khasiatnya. Dan menjadi salah satu usaha untuk penangkal virus
COVID-19. Saat ini wedanguwuh sudah bisa dinikmati disejumlah warung, cafe, hingga
supermarket. Dan dijual dalam bentuk utuh, instan maupun celup.(*)