KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Simbol Kalamakara atau rakasasa yang menjulurkan lidah di Depan Pendopo Kebumen kini telah dirobohkan. Hal ini berkaitan dengan Program Penataan Kembali Kawasan Pendopo Bupati Kebumen. Perobohan tersebut dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Kini jika mengunjungi Pendopo Bupati Kebumen Simbol Kalamakara yang juga merupakan papan nama Rumah Dinas Bupati Kebumen telah rata dengan tanah. Adapun perobohan tersebut dilaksanakan menggunakan alat berat.
Lantas sebetulnya apa makna dari filosofis Kalamakara tersebut. Beberapa informasi menyebutkan Kalamaraka merupakan hiasan pintu masuk candi yang memiliki fungsi sebagai pengusir roh-roh jahat.
Dari beberapa informasi, simbol Kalamakara sendiri mempunyai maksudkan untuk tolak bala. Adapun yang dimaksud tolak bala yakni untuk menjauhkan dari mara bahaya. Artinya simbol Kalamakara mempunyai filosofis sebagai tolak bala.
Sebuah Pendopo Kabupaten umumnya dibangun dengan pakem tertentu yang mempunyai nilai filosofis tersendiri. Namun demikian Simbol Kalamakara yang ada di Pendopo Bupati Kebumen, bukanlah merupakan bagian dari Pakem Pendopo Kebumen itu sendiri.
Hal ini lantaran simbol tersebut merupakan tambahan atau sisipan bangunan baru. Selain itu simbol Kalamakara tersbeut bukan bagian Cagar Budaya Kebumen.
Kepala DPUPR Kebumen Haryono Wahyudi saat dikomfirmasi menyampaikan perobohan tersebut merupakan bagian dari Penataan Kawasan Pendopo Bupati Kebumen. Pendopo Bupati Kebumen akan ditata kembali. “Itu merupakan bagian dari penataan kembali, Kawasan Pendopo Bupati Kebumen,” katanya.
Sementara itu adanya perobohan tersebut disambut baik oleh Pegiat Sosial Masyarakat Sigit Asmodiwongso. Pihaknya mengaku sepakat dengan perobohan tersebut. “Kalau saya sepakat dirobohkan, biar pendoponya terlihat,” tuturnya.
Pendopo Kebumen merupakan milik masyarakat Kebumen. Sehingga harus terbuka. Jika terbuka masyarakat akan mudah melihat dan mudah memasuki pendopo kabupaten tersebut.
Sebagai ruang publik pendopo sebaiknya indah nyaman dan terbuka. Untuk itu dalam penataan kembali kali ini diharapakan pendopo dapat lebih terbuka dan nyaman saat ada masyarakat yang datang. “Sekali lagi, pendopo adalah milik dan ruang publik bagi masyarakat,” ucapnya. (mam)