(kebumenekspres.com) PURWOREJO - Gerakan saling tolong menolong ternyata masih tumbuh subur di Jawa Tengah. Salah satunya di Kabupaten Purworejo. Di salah satu desa bernama Wirun Kecamatan Kutoarjo, seluruh warga desanya bahu membahu saling mengulurkan bantuan membantu tetangganya yang positif Covid-19.
Di Desa Wirun, ada salah satu RT yang terpaksa dilockdown karena peningkatan kasus Covid-19 tinggi. Tercatat 34 warga di RT3/5 Dusun Ngandagan Desa Wirun yang harus isolasi mandiri di rumah masing-masing karena terkonfirmasi positif Covid-19.
Yang menarik, selama dilockdown itu kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Tak ada yang kesulitan, karena gotong royong dan bantuan dari kalangan masyarakat lain berjalan.
"Jadi semuanya membantu. Tak hanya warga sekitar, ada gerakan RT-RT lain satu desa, yang ikut membantu," kata Kades Wirun, Wahyudi kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau desa itu, Kamis (1/7).
Tak hanya makanan, bantuan dari RT-RT lain untuk RT3/5 yang dilockdown juga beragam jenisnya. Ada bantuan untuk keperluan pemakaman, bantuan peti jenazah, APD, Hazmat dan lainnya.
"Dari desa juga mengeluarkan anggaran untuk memberikan bantuan pada warga yang diisolasi. Setiap warga yang positif dan isolasi, kami bantu logistik Rp150.000," jelasnya.
Ganjar bangga sekali saat mengecek pelaksanaan Jogo Tonggo di Kabupaten Purworejo itu. Menurutnya, cara inilah yang membuatnya optimis penanganan pandemi akan berjalan sukses.
"Ini bagus sekali Jogo Tonggonya, ketika ada satu RT dilockdown, banyak RT lain yang membantu. Saya bahagia sekali, karena ini artinya masyarakat bisa digerakkan dengan daya yang mereka miliki sendiri," ucapnya.
Ganjar menerangkan, beberapa kali dirinya mengecek program Jogo Tonggo di berbagai daerah, semua kompak untuk saling membantu.
"Artinya, masyarakat bisa digerakkan dengan daya yang mereka miliki sendiri. Ketahanan di level RT dan Desa-Desa di Jateng sangat kuat. Karena di sini yang diberikan solusi, datang langsung bantu," jelasnya
Bahkan tak hanya logistik, Jogo Tonggo di Purworejo itu juga disebut Ganjar sudah lebih maju. Sebab, mereka juga mengurusi warganya yang kesulitan ekonomi.
"Jadu kalau ada keluarga istrinya positif, suaminya kan tidak bisa kerja. Itu dibantu dari desa. Konsepnya bagus, satu langkah lebih maju ke depan. Mudah-mudahan ini bisa dijadikan contoh," pungkasnya.(rls/wil)