KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Simbol Kalamakara terdapat di Tugu Kecil Depan Pendopo Bupati Kebumen. Tugu tersebut berada ditengah-tengah jalan menuju Pendopo Bupati Kebumen. Adapun simbol kalamakara yang dihancurkan beberapa waktu lalu, merupakan tambahan dan tidak termasuk dalam pakem pendopo.
Artinya terdapat terdapat pakem-pakem dan filosofis tertentu dalam membangun pendopo. Ini mulai dari Ndalem Ageng Pringgitan atau Paringgitan Pendopo hingga Beringin.
Dari beberapa informasi yang berhasil dihimpun, Kalamakara sendiri mengandung nilai dari filosofis. Hingga kini simbol Kalamaraka masih ditemukan dibeberapa pintu masuk candi. Simbol tersebut memiliki fungsi sebagai pengusir roh-roh jahat. Simbol Kalamakara sendiri mempunyai maksudkan untuk tolak bala. Adapun yang dimaksud tolak bala yakni untuk menjauhkan dari mara bahaya.
Tak heran jika para pendahulu dan kasepuhan di Kebumen meletakkan Simbol Kalamakara di jalan masuk Pendopo Bupati Kebumen. Harapannya agar Pendopo senantiasa dijaga dari mara bahaya. Setiap orang yang masuk ke Pendopo Kebumen jika melalui jalur depan, pastinya akan berpapasan dengan Simbol Kalamakara. Ditengah-tengah simbol Kalamakara tersebut terdapat Lambang Kebumen.
Ketua Yayasan Wahyu Pancasila Ravie Ananda menyampaikan jika tugu yang terdapat dipintu masuk pendopo sudah berusia lebih dari 50 tahun. Dalam tugu tersebut terdapat Simbol Kalamakara. Penempatannya jelas berada di pintu masuk.
“Kalau yang dirobohkan kemarin itu hanya tambahan saja. Sehingga tidak mengapa jika dirobohkan. Kalamakara terdapat di tugu depan pendopo. Tugu itu jangan dihancurkan,” tuturnya, Senin (5/7/2021)).
Disampaikannya, semua simbol yang ada di Pendopo pasti mempunyai makna. Itu berupa harapan atau doa yang diwujudkan dalam sebuah simbol. Di depan Pendopo Kebumen juga terdapat simbol dua ekor Ular Naga. “Simbol Ular Naga juga banyak ditemukan di candi-candi. Jelas itu bukan semata-mata hiasan saja, melainkan mempunyai maksud-maksud tertentu,” katanya.
Namun keberadaan tugu kecil di depan Pendopo Kebumen, yang hingga kini masih ada bukannya tanpa alasan. Sebab dulu pernah juga tugu tersebut hendak dibongkar. Namun Mantan Bupati Yazid tidak menyetujuinya. Sehingga hingga kini masih dirawat dengan baik. Bagi Mantan Bupati Yazid, tugu tersebut juga mempunyai kenangan tersendiri. “Dulu pernah akan hancurkan, namun saya tidak setuju. itu kenangan waktu saya kecil, naik disitu. Makanya saya kasih lampu, dicat/perbaiki kasih rantai,” ucapnya. (mam)