KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Peringatan Hari Keluarga Naional (Harganas) 2021 menjadi titik bangkit Kabupaten Kebumen. Ini untuk menekan angka stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan.
Wakil Bupati Kebumen Hj Ristawati Purwaningsih menyoroti terkait pemenuhan kecukupan gizi bagi keluarga di Kabupaten Kebumen selama pandemi Covid-19. Politisi PDI Perjuangan tersebut mendorong untuk memastikan pelayanan kesehatan dan kebutuhan gizi keluarga di Kebumen tercukupi dengan baik.
“Kecukupan gizi warga kita perhatikan dengan baik. Utamanya untuk anak, ibu hamil dan menyusui yang memang butuh perhatian terkait gizi. Selain itu kita menaruh perhatian untuk keluarga yang rentan terhadap persoalan ekonomi,” paparnya, baru-baru ini.
Wabup Rista menjelaskan, pada Maret lalu pihaknya bersama segenap elemen lintas sektoral telah menggelar kegiatan “Rembug Stunting Kebumen”. Kegiatan tersebut sebagai suatu upaya percepatan dan pencegahan dan penanggulangan stunting secara terintegrasi.
“Kita berkomitmen untuk mengakhiri segala malnutrisi dan mengatasi kebutuhan gizi bagi balita, remaja, wanita hamil atau menyusui juga para lansi. Beberapa waktu lalu, kita juga bagikan susu gratis untuk anak-anak di Kecamatan Ambal dan Kutowinangun,” jelasnya.
Pihaknya menyebut, bahwa angka stunting di Kebumen secara berkala berangsur mengalami penurunan. Meski demikian, masih terdapat pekerjaan rumah dari beberapa indikator penyebab stunting yang akan terus ditekan.
“Di tahun 2019 yang semula sekitar 19,65 persen menjadi 15,34 persen di 2020. Kita masih menyisakan pekerjaan rumah yang dikerjakan bersama untuk mewujudkan Kebumen zero stunting,” terangnya.
Lebih lanjut, sejumlah upaya yang dilakukan dalam menekan angka stunting yakni, dengan memberikan sosialiasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pola asuh untuk pencegahan stunting. “Tidak hanya edukasi inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI ekslusif, tapi kita mulai dari edukasi para calon penganten kemudian adanya pendampingan dan pemantauan hari pertama sampai seribu hari kehidupan bayi,” katanya .
Selain itu yakni, edukasi atau pendidikan perempuan dalam hal membangun sebuah keluarga. Edukasi dilakukan dengan mengoptimalkan peran tenaga pembimbing di sejumlah perangkat kesehatan Kebumen. (mam)