(kebumenekspres.com) SOLO - Gubernur Jawa Tengah identik dengan Mobil Innova. Sejak dilantik jadi Gubernur 2003 lalu, kemana-mana Ganjar selalu memakai mobil dinas kesayangannya itu. Toyota Innova warna hitam.
Tapi ada yang berbeda selama dua hari terakhir. Saat Ganjar turun mengecek penyaluran bantuan sosial tunai (BST) di sejumlah daerah di Jateng, Ganjar menggunakan mobil Nissan Navara. Mobil double cabin warna hitam dengan logo BPBD itu selalu ia bawa saat berkunjung ke daerah.
Memang kemana mobil Innova Ganjar? Apakah Ganjar sudah bosan dengan mobil kesayangannya itu?
Sopir Ganjar, Arfan saat ditemui di Solo, Rabu (4/8) mengatakan, Ganjar memang memintanya membawa mobil Navara dan mengistirahatkan untuk sementara waktu mobil Innova. Bukan karena bosan, karena Ganjar ingin mobil yang lebih besar dan memiliki bagasi untuk membawa sejumlah sembako.
"Bapak yang minta ganti Navara, katanya biar bisa membawa sembako di bagasi," kata Arfan.
Mobil Navara yang dinaiki Ganjar itu memang membawa sejumlah barang di bagasi belakang. Ada beras, minyak goreng, mie instan, sardine, vitamin dan berbagai kebutuhan lain. Barang-barang itu selalu diberikan Ganjar kepada warga yang membutuhkan.
Misalnya saat ia melihat pembangunan RTLH di Grobogan, Selasa (3/8) kemarin. Ganjar langsung meminta ajudannya menurunkan beras dan sembako lain untuk dibantukan pada warga yang rumahnya baru diperbaiki.
Begitu juga saat Ganjar menengok warga Solo yang juga baru mendapat bantuan RTLH hari ini. Ganjar juga meminta ajudannya menurunkan sembako dari mobil untuk diberikan pada warga di sana. Pun saat Ganjar mengecek pembagian BST di Boyolali. Saat ada warga yang sepuh mengambil bantuan, Ganjar langsung meminta ajudannya memberikan beras.
Salah satu penerima beras dari Ganjar adalah Sukiyem, warga Boyolali. Saat mengambil BST di kantor kecamatan, Sukiyem mengatakan pada Ganjar bahwa bantuan itu akan digunakan untuk beli beras.
"Ngge tumbas uwos pak (buat beli beras pak)," katanya.
Ganjar langsung menawari Sukiyem untuk diberikan beras. Sejumlah pejabat yang ada di sekitarnya kebingungan karena tak melihat Ganjar membawa beras atau juga tak ada mobil muatan sembako yang mengikuti.
"Itu mobil saya sekarang saya isi beras, sembako dan lainnya. Buat bantu-bantu masyarakat. Mas tolong mbahnya ini dikasih beras ya," kata Ganjar pada ajudannya.
Kebiasaan Ganjar selama ini sudah dihafalkan Argan, sopir pribadinya. Sehingga, setiap ada jadwal Ganjar kunjungan ke luar kota, dirinya selalu sibuk menyiapkan sembako di mobil itu.
"Jadi kalau bapak mau kunjungan ke daerah-daerah, saya selalu menyiapkan sembako di mobil. Soalnya pasti ditanyakan saat ada warga yang membutuhkan, bapak selalu kasih," imbuh Arfan.
Tapi ada hal yang menarik diceritakan Arfan. Setiap naik mobil Navara, Ganjar selalu duduk di kursi depan samping sopir. Sementara kursi tengah, digunakan duduk ajudannya.
Seringkali lanjut Arfan, beberapa kepala daerah yang kecele saat menyambut Ganjar. Mereka berdiri di samping pintu tengah bagian mobil. Sementara yang keluar dari dalam adalah ajudan.
"Sering sekali seperti itu, mereka nunggu di depan pintu tengah mobil, eh yang keluar ajudan. Bapak senyum-senyum saja saat keluar dari pintu depan," kenangnya.(rls/wil)