KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Warga Kabupaten Kebumen patut berbangga karena memiliki tempat konservasi penyu di Kalibuntu, Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong, Kebumen. Konservasi ini sudah menarik minat banyak pihak. Tak hanya dari dalam negeri bahkan luar negeri.
"Ini tak kasih tahu ya, Jogosimo ini punya konservasi penyu yang sudah disorot dunia internasional. Ada orang Prancis yang sudah komunikasi dengan saya bertanya tentang konservasi penyu," ujar Bupati dalam acara penyerahan bantuan alat dari KKP untuk kelompok konservasi penyu, Senin (9/8/2021).
"Mereka nanya ke saya, apakah ini benar ada konservasi, atau hanya sekedar bualan. Terus kita sampaikan, yang pasti saya tidak tahu, kecuali kalian datang ke sini, nanti kalian tahu sendiri. Kita tugasnya hanya bekerja bagaimana agar penyu-penyu di sini tetap lestari," tambah Bupati mengungkapkan.
Bupati menyampaikan, masyarakat di sini sudah cukup baik, karena punya kesadaran tinggi untuk melindungi binatang langka seperti penyu dari kepunahan. Caranya dengan mengambil telur-telur penyu untuk ditetaskan dalam satu tempat khusus, kemudian dilepasliarkan lagi.
"Masyarakat disini berusaha melestarikan alam dengan melindungi dan merawat penyu-penyu dari perburuan liar, agar habitat penyu tetap terjaga. Ini demi masa depan anak cucu kita lagi, jangan sampai generasi penerus kita anak-anak Kebumen tidak tahu penyu, bahkan tidak bisa melihatnya lagi," jelasnya.
Bupati pun menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Serang yang sudah menyerahkan sejumlah alat-alat untuk mendukung kerja kelompok konservasi penyu, Jogosimo.
"Terima kasih banyak atas bantuannya. Jadi kalau kita mau merawat alam ini dengan baik, Insya Allah akan mendatangkan keberkahan. Alhamdulillah bantuan dikirim untuk mendukung kinerja para kelompok konservasi. Ini harus kita syukuri."
Bantuan yang diberikan antara lain berupa sarana kendaraan transportasi pemantauan konservasi penyu, sarana peralatan pemantauan, sarana perlengkapan personal, dan sarana peralatan sosialisasi.
Selain itu Bupati menjelaskan, Wisata Kalibuntu akan diubah namanya menjadi Kali Ratu pada tanggal 1 Muharram 1443 Hijriyah.
"Akan kita rubah nama semula nama Kalibuntu akan menjadi Sungai atau Kali Ratu (Ratu River) brandnya kita rubah biar tidak ada kebuntuan justri yang ada keindahan, Nama Ratu adalah kecantikan, keanggunan ini yang akan kita dedikasikan dari Tanggulangin sampai Jogosimo," jelas Arif.
Sementara itu, Kepala Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSE) Serang, Syarif Iwan Alkidrie mengatakan, bantuan itu diharapkan bisa mengedukasi dan mengubah perilaku masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan. dengan bantuan yang diserahkan kelompok wisatawan diharapkan bisa menjadi media sosialisasikan konservasi jenis hewan yang dilindungi secara internasional.
"Penyu yang ada di kebumen ini sudah sampai Prancis, artinya perhatian dunia cukup bagus dengan kebumen, perlu lebih gencar untuk mengedukasi masyarakat, agar mereka tahu bagaimana berperilaku menjaga lingkungan tetap lestari," katanya sembari mengatakan akan mengadakan edukasi dan pelatihan penanganan penyelamatan mamalia laut yang terdampar. (Fur)