KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Ormas Pemuda Pancasila Kebumen berharap 16 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dapat dibebaskan. Insiden tersebut terjadi secara spontanitas. PP juga berharap persoalan itu dapat diselesaikan dengan duduk bersama. Sehingga suasana kondusif.
Hal ini berkaitan dengan adanya insiden pengrusakan Kantor Sekretariat GMBI Kebumen oleh Oknum Anggota Pemuda Pancasila. Dalam kejadian itu, Kaca Kantor GMBI Kebumen pecah. Selain itu lima unit kendaraan mobil juga rusak.
Ketua Ormas Pemuda Pancasila Kebumen Hadi Waluyo menegaskan kejadian tersebut terjadi secara spontanitas. Namun demikian tidak mungkin ada asap jika tak ada api. Selain itu dari Pemuda Pancasila sendiri hingga kini pun masih mencari sosok dibalik peristiwa tersebut.
“Kami tentu sangat menyesalkan. Kami ingin kondisi yang kondusif. Itu terjadi secara spontanitas. Namun tak mungkin ada asap jika tidak ada api,” tuturnya, Kamis (26/8/2021) saat jumpa pers.
Disampaikannya, terkait dengan perkara tersebut sudah ditangani oleh pihak berwajib. Dalam hal ini BPPH PP tentu akan mendampingi para anggotanya yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Rekonsilisasi juga sudah dilakukan dengan menjalin komunikasi. “Kami berharap para tersangka dapat dibebaskan,” katanya.
Sementara itu secara terpisah, LSM GMBI Kebumen juga melaksanakan jumpa pers. Ini dilaksanakan oleh Ketua GMBI Kebumen Fuad Abdurrahman dan ketua LBH GMBI Wendy Napitupulu SH CPLC CPCLE.
Dalam kesempatan tersebut Wendy menyampaikan pihaknya merasa prihatin dan miris terkait adanya insiden tersebut. Disampaikan pula LSM GMBI dibentuk bukan untuk menakut-nakuti, melainkan justru untuk membantu masyatakat yang tidak mampu, memberikan pelayanan hukum dan kontrol sosial. “Kami sangat menyayangkan adanya kejadian tersebut. Kami juga minta maaf pada Warga Gombong,” ungkpnya.
Semua kejadian tentu ada hikmahnya. Hal ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bersama untuk kedepan lebih baik. Ditegaskannya, dari Keluarga Besar sama sekali tidak ingin terjadi keributan. Ini baik di wilayah Gombong maupun wilayah lainnya se Indonesia. “Kami dari LBH GMBI akan mendampingi penuh terkait proses hukum. Kami juga apresiasi terhadap Polres Kebumen yang respon cepat terkait dengan persoalan tersebut,” paparnya.
Wendy berharap kejadian tersebut tidak lagi terjadi. Meski berbeda ormas namun tetap satu NKRI. Meski sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut, namun pihaknya juga berharap hal ini dapat menjadi awal yang baik untuk dapat menjalin hubungan dengan ormas lain. (mam)