KEBUMENEKSPRES.COM, JAKARTA– Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan Pidato Kebangsaan dalam rangka menyambut HUT Center For Strategic and International Studies (CSIS) yang ke-50 tahun, Selasa (10/8/2021).
Dalam pidatonya. Menko Perekonomian itu mengatakan, Indonesia mengalami penurunan budaya politik dan kebebasan sipil. Ia mengutip indeks demokrasi yang dirilis Economist Intellegence Unit (EUI) pada tahun 2020.
Rilis tersebut menyebutkan pandemi Covid-19 mempengaruhi kualitas demorkasi secara global, termasuk Indonesia. Laporan itu menyebutkan Indonesia masih dalam kategori negara demokrasi belum sempurna.
“Kita mengalami penurunan dalam hal budaya politik dan kebebasan sipil,” ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan, budaya politik penting untuk menopang tumbuhnya demokrasi agar lebih berkualitas. Namun, masyarakat masih ada yang kurang percaya dan tidak percaya terhadap efektivitas demokrasi. Sebabnya, pendidikan politik harus dikembangkan dari tingkat elite hingga akar rumput.
“Masih ada dalam penilaian masyarakat kita yang kurang percaya dan bahkan tidak percaya terhadap efektivitas sistem demokrasi. Oleh karena itu, pendidikan politik secara mendalam harus terus menerus kita kembangkan, dari mulai tingkat elite hingga ke akar rumput,” jelas Airlangga.
Untuk kebebasan sipil, Airlangga mengatakan penghormatan kemajemukan harus ditingkatkan, toleransi dalam kehidupan beragama juga perlu ditingkatkan. Serta perlu ada penghargaan terhadap hak asasi manusia.
“Sementara, dalam hal kebebasan sipil kita harus terus meningkatkan penghormatan atas kemajemukan, meningkatkan toleransi dalam kehidupan beragama, dan penghargaan terhadap HAM,” ujarnya.
Berikut pidato lengkap Airlangga Hartarto:
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Yang kami hormati, Para Pendiri dan para Senior Center For Strategic and
International Studies (CSIS), Bapak Jusuf Wanandi, Bapak Sofyan Wanandi, Ibu Clara Yuwono, Bapak Prof Djisman Simandjuntak dan Direktur Ekseskutif CSIS Sdr, Philips J. Vermonte dan jajaran peneliti CSIS..
Para hadirin sekalian yang berbahagia,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadlirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, berkat rahmat-Nya kita dapat menghadiri acara Pidato Kebangsaan dalam merayakan setengah abad CSIS. Secara pribadi, maupun sebagai Ketua Umum DPP Partai GOLKAR dan juga sebagai Menteri Koordinator Perekonomian RI, perkenankan saya mengucapkan selamat hari ulang tahun untuk Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang pada tanggal 1 September 2021 menginjak usianya ke-50 tahun.
Dalam usianya yang panjang ini, CSIS telah menorehkan capaiannya sebagai lembaga kajian atau think thank terkemuka, bukan saja di Indonesia tetapi juga diakui keberadaannya di dunia internasional. Hasil-hasil kajian dan riset CSIS telah terbukti mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam pengambilan keputusan strategis bangsa ini. Demikian pula, para pendiri, pembina dan para peneliti dikenal memiliki kiprah dan kontribusinya bagi negara kita, termasuk dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan hubungan internasional. Untuk itu, sekali lagi kami mengucapkan selamat kepada CSIS. Semoga terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Pada kesempatan yang sangat terhormat ini, izinkan saya mengawali pidato ini dengan sebuah kabar baik dan berita yang menyenangkan. Pada kuartal kedua barusan, pertumbuhan ekonomi kita mencapai angka 7,07 persen. Angka ini sesuai dengan target yang diberikan oleh Presiden Jokowi, dan merupakan upaya bersama seluruh komponen bangsa kita.
Dengan pertumbuhan ini, prospek pemulihan ekonomi Indonesia pasca- pandemi menjadi salah satu yang terbaik di Asia. Pertumbuhan yang bagus ini membuktikan bahwa walaupun kita berada dalam situasi yang memprihatinkan akibat pandemi Covid-19, kita mampu dan terus berusaha untuk bangkit. Dalam situasi terjepit, kita memiliki daya tahan yang tangguh, dengan rasa solidaritas yang tinggi, dengan simpati kemanusiaan yang besar, serta dengan kerja keras yang memang harus kita jalani.
Semoga dengan tanda-tanda bagus dari sektor pertumbuhan ekonomi ini, masa depan yang lebih cerah dapat kita rebut kembali dengan melewati berbagai permasalahan yang kini tengah kita hadapi bersama.
Saudara-Saudara sekalian yang kami hormati,
Sekarang, izinkan saya sebagai Ketua Umum DPP Partai GOLKAR menyampaikan Pidato Kebangsaan yang bertema Demokrasi, Kebangsaan dan Kesejahteraan. Tema ini sungguh sangat relevan untuk terus kita kemukakan agar arah bangsa menuju terwujudnya kesejahteraan rakyat yang menjadi cita- cita bersama menjadi kenyataan. Apalagi di saat menjelang peringatan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan RI yang ke-76, menggaungkan semangat kebangsaan harus terus kita gelorakan disertai optimisme kita bahwa bangsa kita akan mencapai kesejahteraan menuju Indonesia maju.
Partai Golkar sesungguhnya telah memiliki Visi Negara Kesejahteraan 2045. Partai Golkar meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dan sejajar dengan negara ekonomi besar lainnya di dunia. Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, membuat kita harus melakukan restarting dan rebooting tentang skenario kita untuk mewujudkan visi 2045 tersebut.
Hampir dua tahun, dunia dilanda pandemi Covid-19, termasuk di Indonesia negara yang kita cintai ini. Berbagai upaya dan kerja keras telah dilakukan Pemerintah dan seluruh komponen bangsa untuk menekan penularan Covid-19 disertai dengan langkah-langkah untuk mengatasi dampak sosial- ekonomi dari yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19. Tidak ada negara yang memiliki pengalaman dalam pengendalian Covid-19 ini. Apalagi saat ini muncul berbagai varian baru Covid-19 yang penularannya sangat cepat.
Berbagai kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk menahan laju persebaran Covid-19 dan dampak sosial yang diakibatkannya. Program vaksinasi nasional terus digenjot pemerintah hingga ke pelosok-pelosok daerah. Penanganan kesehatan, penyediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan dan perhatian terhadap para tenaga kesehatan terus diberikan. Kebijakan bantuan sosial dikeluarkan pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Pemerintah juga mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menahan laju pelambatan ekonomi dengan berbagai stimulasi dan insentif bagi pekerja dan dunia usaha agar tetap bergairah.
Pemerintah mengambil tindakan non-medis, yaitu memberlakukan Pembatasan kegiatan masyarakat di seluruh Indonesia dengan kasus tinggi sejak tanggal 5 Juli sampai dengan 22 Juli dan diperpanjang 2 kali hingga tanggal 9 Agustus 2021. Di samping itu, pemerintah juga akan melakukan intensifikasi vaksinasi secara luas, meningkat dari rata-rata 1 juta pada bulan Juli menjadi rata-rata 2,5 juta per-hari pada bulan Agustus dan September 2021, sehingga kita sudah akan dapat menyuntikkan sekitar 220 juta dosis vaksin sampai dengan September 2021.
Pengendalian pandemi secara terintegrasi ini diharapkan akan mengurangi kasus aktif ke tingkat yang bisa ditolerir dan memberikan ruang pelonggaran tekanan pada fasilitas kesehatan, Rumah Sakit, oksigen dan obat obatan. Seiring dengan pengurangan tekanan pandemi ini, maka kita pun akan bisa merelaksasi pembatasan kegiatan sehingga kegiatan ekonomi masyarakat bisa pulih kembali pada kwartal keempat tahun 2021.
Tanda-tanda ke arah membaiknya pemulihan ekonomi sudah terlihat positif dengan pertumbuhan ekonomi pada 7,07% pada kuartal kedua ini, sebagaimana sudah saya singgung tadi. Tentu kita berharap trend yang positif akan terus meningkat sehingga pemulihan ekonomi kita akan mempercepat kita untuk keluar dari krisis.
Bapak dan Ibu hadirin yang kami hormati,
Kita telah memilih demokrasi sebagai pilihan sistem dalam tata kelola politik dan pemerintahan kita. Pancasila sebagai dasar negera kita, yaitu sila ke- 4, menyiratkan pilihan kita tentang demokrasi tersebut. Sebagai sebuah sistem, praktek demokrasi di Indonesia selalu mengalami pasang surut seiring dinamika kehidupan sosial politik yang terjadi pada setiap masanya. Dan kini, demokrasi di Indonesia pada era reformasi, dalam prakteknya terus mengalami penyempurnaan seiring dengan dinamika kehendak rakyat dimana kedaulatan itu berada.
Partai Golkar sebagai salah satu partai politik yang menjadi pilar demokrasi di negara kita, selalu berkomitmen untuk menjaga dan mempertahankan demokrasi di negara yang kita cintai. Dengan berdemokrasi, kita dapat mengelola keragaman kehendak, keinginan dan aspirasi masyarakat Indonesia yang majemuk dan plural ini. Dengan begitu, demokrasi yang kita praktekkan saat ini justru harus memperkuat bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini.
Kita telah berhasil menyelenggarakan pemilihan presiden langsung selama empat kali disertai dengan pemilihan kepala daerah di tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Semua proses penyelenggaraan sistem elektoral kita telah berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Hal ini menunjukkan bahwa demokrasi elektoral kita telah teruji dengan menghasilkan kepemimpinan, baik nasional dan daerah, yang memiliki legitimasi publik yang sangat kuat dari masyarakat. Masyarakat dewasa dalam menentukan pilihan politiknya disertai dengan pilihan visi dan program yang ditawarkan. Dengan demikian, sistem pemerintahan kita semakin memperkuat presidensialisme dengan tetap menjaga mekanisme check and balances melalui sistem perwakilan kita di parlemen.
Konsolidasi demokrasi kita harus kita tingkatkan kualitasnya. Kita telah diakui dunia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia yang menerapkan demokrasi. Hal ini menunjukkan bahwa Islam dan demokrasi telah memiliki kompatibilitasnya sebagaimana praktek demokrasi di Indonesia.
Bapak dan Ibu, Hadirin yang saya hormati,
Tentang praktek demokrasi di Indonesia, baru-baru ini, The Economist Intellegence Unit (EUI) merilis tentang Democracy Indeks 2020. Penilaian ini dilihat dari lima indikator, yaitu proses elektoral dan pluralisme (electoral process and pluralism), fungsi pemerintahan (functioning of government), partisipasi politik (political participation), kebebasan sipil (civil liberties) dan budaya politik (political culture).
Dalam rilis tersebut disebutkan bahwa di tengah pandemi Covid-19 mempengaruhi terhadap kualitas demokrasi secara global, tak terkecuali bagi Indonesia. Laporan itu menyebutkan Indonesia berada dalam kategori negara demokrasi yang belum sempurna (flawed democracy). Dalam kategori fungsi pemerintahan (Functioning of Government), Indonesia dengan skor 7.5 menunjukan kinerja lebih baik daripada kebanyakan negara di dunia (median 5.0). Untuk indikator proses elektoral dan pluralisme Indonesia menempatkan skor 7,85 yang menunjukan nilai yang baik. Demikian juga dalam hal partisipasi politik kita pada skor 6,11.
Kita mengalami penurunan dalam hal budaya politik (political culture) dan kebebasan sipil (civil liberties). Budaya politik sangat penting untuk menopang bagi tumbuhnya demokrasi kita agar lebih berkualitas. Masih ada dalam penilaian masyarakat kita yang kurang percaya dan bahkan tidak percaya terhadap efektivitas sistem demokrasi. Oleh karena itu, pendidikan politik secara mendalam harus terus menerus kita kembangkan, dari mulai tingkat elit hingga ke akar rumput. Sementara, dalam hal kebebasan sipil (civil liberties) kita harus terus meningkatkan penghormatan atas kemajemukan, meningkatkan toleransi dalam kehidupan beragama, dan penghargaan terhadap HAM.
Partai Golkar berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas demokrasi yang ditunjukan dengan berbagai kebijakan dan program partai yang lebih terbuka, responsif dan demokratis. Peningkatan kualitas kader Partai ini, salah satunya dengan menyelenggarakan pendidikan politik dengan materi tentang kepemimpinan; geopolitik; sistem politik dan pemerintahan; kebijakan publik yang meliputi perumusan kebijakan publik, sistem pengganggaran hingga evidence based policy; pendidikan anti korupsi serta kemampuan komunikasi publik agar setiap kebijakan dapat bermanfaat dan diterima masyarakat secara luas.
Partai Golkar telah mendirikan GOLKAR INSTITUTE yang sebagai ikhtiar untuk meningkatkan kualitas kader dengan tiga pilar kemampuan, yaitu
ekonomi, politik dan kepemimpinan. Pentingnya pendidikan politik dengan penguatan tiga pilar tersebut harus dilihat agar partai politik sebagai pilar demokrasi diharapkan dalam melahirkan SDM manusia, terutama meningkatkan efikasi atau ketertarikan masyarakat terhadap politik sebagai instrumen untuk transformasi politik bagi generasi muda ke arah lebih baik lagi di masa mendatang.
Saudara-saudara hadirin yang kami hormati,
Dengan ideologi karya kekaryaannya, Partai GOLKAR dalam setiap fase perjalanannya telah konsisten memainkan peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan bangsa. Partai GOLKAR telah mengawal dan mendukung proses pembangunan bangsa seperti yang kita rasakan saat ini.
Partai GOLKAR juga mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai dinamika dan perubahan dalam berbagai bidang, politik, ekonomi, sosial, budaya dan kemajuan teknologi. Kader-kader Partai GOLKAR didorong agar memiliki kemampuan dalam membaca situasi dengan baik sehingga eksistensi Partai GOLKAR tetap dapat memainkan peran kenegaraannya.
Kami menyadari bahwa kita membutuhkan transformasi untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi saat ini. Partai Golkar mendorong bagi pemanfaatan teknologi informasi yang kini menjadi bagian dari kehidupan kita. Kami menjadi bagian yang mendorong konsep Making Indonesia 4.0. Digitalisasi dan penggunaan big data menjadi bagian dari keniscayaan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang ekonomi. Kami mendorong bagi lahirnya inovasi-inovasi baru dari perkembangan teknologi untuk mempercepat kemajuan bangsa.
Sebagai partai yang memiliki kursi terbesar kedua di parlemen, Partai Golkar juga mencoba untuk terus melakukan review terhadap berbagai regulasi yang menjadi kendala bagi terwujudnya iklim ekonomi yang sehat dan kondusif bagi kemajuan kesejahteraan masyarakat. Lahirnya UU Cipta Kerja dimana Partai Golkar menjadi bagian yang aktif dalam mengawalnya, menjadi babak baru transformasi struktural ekonomi kita untuk semakin terbukanya iklim investasi dan penciptaan lapangan kerja. UU tersebut sekaligus sebagai instrumen untuk penyederhanaan dan peningkatan efektivitas birokrasi, memberikan perlindungan dan kemudahan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMK-M), menciptakan lapangan kerja baru melalui peningkatan investasi baru tetap memberikan perlindungan bagi para pekerja. Kita terus mendorong bagi penciptaan iklim usaha dan ekonomi yang produktif dalam rangka pemulihan ekonomi agar segera keluar dari krisis.
Saudara-saudara hadirin yang kami hormati,
Untuk menghadapi Indonesia tahun 2045 ke depan, kita harus menghadapi berbagai tantangan atau mega trend untuk mewujudkan kesejahteraan, antara lain: perubahan iklim dan menipisnya sumber daya, perkembangan demografi (dan aging), urbanisasi, inovasi teknologi (digital) dan revolusi industri 4.0; dan kesempatan dan ketimpangan (ekonomi dan akses). Mega trend ini menjadi faktor penting yang menggerakkan perubahan masyarakat, mempengaruhi banyak hal dimana pembuat kebijakan harus melakukan respon yang tepat. Manusia berinteraksi dengan mega trend ini dan saling mempengaruhi. Masyarakat dapat melihat ini sebagai kesempatan, namun tidak jarang menjadi sumber ketimpangan bagi yang tidak bisa beradaptasi.
Tantangan perubahan iklim merupakan isu global yang harus kita hadapi. Pemanasan Global pada tahun 2017 sudah mencapai 1% level diatas pre- industrialisasi. Diproyeksikan oleh para ahli dengan kecepatan polusi dan emisi gas seperti sekarang, maka bisa mencapai kenaikan hingga 2.5% pada tahun 2050 dan dampak kenaikannya akan sangat berat dan menjadi tidak terkendali lagi.
Dari aspek demografi, kita akan mengalami masalah kependudukan termasuk penuaan (aging) berasal dari penurunan tingkat fertilitas dan peningkatan usia manusia. Secara umum dianggap masyarakat yang muda, dianggap kita memperoleh keuntungan demografi karena pekerja muda akan lebih produktif, sementara masyarakat usia lanjut dianggap menjadi beban. Namun jika pada usia lanjut masyarakat tetap sehat dan produktif, maka bisa pintu kesempatan terbuka bagi masyarakat usia lanjutpun bisa tetap produktif.
Urbanisasi menjadi tantangan tersendiri yang harus kita hadapi. Pada tahun 2008, pertama kalinya lebih dari 50% penduduk tinggal di perkotaan. Diperkirakan ini akan naik hingga 70% pada tahun 2050. Urbanisasi masih akan terus berlanjut, termasuk di Indonesia. Tantangannya adalah menyiapkan perumahan yang terjangkau, baik dan terawat untuk penduduk yang berimigrasi ke perkotaan.
Di sisi lain, kita terus mengalami transformasi teknologi, terutama teknologi berbasis digital. Transformasi teknologi ini akan mempengaruhi pergerakan struktur sosial dan ekonomi baik secara positif maupun negatif dan berdampak luas terhadap masyarakat di masa yang akan datang. Perubahan gelombang teknologi yang sedang berlangsung akan mempengaruhi pasar tenaga kerja di berbagai lini.
Transformasi teknologi ini menimbulkan dua sisi mata uang yang berbeda. Di satu sisi, perkembangan teknologi berkontribusi terhadap penghilangan lapangan pekerjaan selama dua abad terakhir. Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi juga menciptakan lapangan pekerjaan di berbagai sektor. Transformasi di semua sektor ekonomi akan terjadi dan difasilitasi perkembangan teknologi ini, yang megakibatkan penurunan biaya dan peningkatan efisiensi serta menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dan menjadi peluang untuk pertumbuhan ekonomi.
Perubahan teknologi jelas akan menciptakan pemenang (winner) dan yang kalah (loser). Potensi ketimpangan kesehatan dan pendidikan yang disebakan ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang cepat, ikut berperan menambah ketimpangan antar kelompok masyarakat. Ketimpangan merupakan fenomena yang terjadi dari waktu ke waktu dan trendnya kadang menurun dan meningkat. Namun akibat dari pandemi ini diperkirakan ketimpangan antar negara maupun dalam satu negara mengalami peningkatan.
Bapak dan Ibu serta hadirin yang kami hormati,
Kita harus optimis bahwa kita akan mampu mewujudkan kesejahteraan Indonesia pada 1 abad kemerdekaan kita. Tahun 2019 yang lalu, kita sudah masuk dalam kategori negara berpenghasilan menengah tinggi (upper-middle income) dengan GDP mencapai 4.050 USD. Namun, akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, mengintrupsi kita untuk turun kembali menjadi negara berpenghasilan menengah rendah (lower-middle income) dengan GDP sebesar 3.870 USD.
Seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi, kita harus kembali meningkatkan pendapatan masyarakat kita. Kita harus mendorong ke arah semakin memperbesar kelompok kelas menengah kita sehingga dapat mengurangi ketimpangan secara signifikan. Dalam visi kami, kita ingin keluar dari jebakan kelas menangah (middle income trap) dengan pendapatan di atas 12.500 USD per kapita pada tahun 2036. Diharapkan pada tahun 2045, kita menjadi negara dengan pendapatan tinggi (high income) sebesar 23.199 USD per kapita.
Apa yang harus kita kerjakan dari mulai sekarang untuk 2045 nanti? Setidaknya ada tiga pilar yang harus menjadi perhatian: pertama, pembangunan manusia dan penguasaan teknologi. Kedua, pembangunan ekonomi yang berbasis kepada global value chain, peningkatan produktivitas, pengembangan blue economy, green economy dan circular economy yang mendorong pembangunan berkelanjutan secara inklusif.
Ketiga, memperkuat ketahanan kohesi sosial dan tenun kebangsaan Indonesia.
Yang pertama kita harus memperkuat sumber daya manusia yang terampil, berkualitas, tangguh, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berprestasi. Kuncinya terletak pada pendidikan, oleh karenanya kebijakan pendidikan double track perlu diperdalam, Track pertama adalah mendorong munculnya lulusan SMA sederajat yang berkualitas dan pendidikan tinggi yang mampu berkompetisi di tingkat global. Kita harus menjadikan perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam Top 100 Dunia. Track kedua adalah pengembangan vokasi baik itu SMK dan politeknik yang siap kerja yang berorientasi terhadap faktor permintaan yang dibutuhkan, termasuk peningkatan peserta didik pada sains, teknologi, aritificial engineering, robotik, crypto, bio-science, engineering, matematika dan manajemen.
Selain itu, belajar dari pandemi yang kita alami saat ini, kita harus memiliki perhatian serius terhadap aspek ketahanan kesehatan. Kita harus membangun sistem dan fasilitas kesehatan publik di sektor hulu yang mengedapkan aspek pencegahan terutama menyangkut gizi, penyehatan lingkungan, perubahan perilaku sehat. Pada aspek penanganan kesehatan, membangun sistem dan fasilitas kesehatan di sektor hilir yaitu, pengobatan, yang menyangkut pengendalian penyakit, termasuk pengendalian pandemi dan endemi, Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, serta industri obat obatan termasuk kemandirian dalam memproduksi vaksin.
Dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita harus meningkatan riset, pengembangan dan inovasi serta meningkatkan kerja sama secara produktif antara akademisi, pemerintah dan bisnis. Keterbukaan bekerja sama dengan para pemain global dalam rangka peningkatan kualitas para akademisi dan peneliti Indonesia.
Yang kedua dalam menghadapi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Kita harus mengambil langkah-langkah yang tepat dengan melakukan modernisasi pada semua sektor: infrastruktur, energi, industri, pertanian, industri maritim dan kelautan, industri pariwisata dan kreatif, perdagangan luar negeri dan lain-lain.
Pembangunan berbagai sektor itu dengan memperhatikan lingkungan secara bertanggung jawab melalui penurunan emisi, peningkatan keanekaregaman hayati, dan ekonomi hijau serta ekonomi biru secara berkelanjutan. Kita harus memiliki ketahanan pangan, energi dan air kebutuhan fundamental bangsa.
Selain itu, pembangunan ekonomi kita harus berorientasi inklusif yang bertujuan mengurangi tingkat kemiskinan dan ketimpangan pendapatan dengan melakukan kebijakan afirmatif serta semakin tertatanya jaminan perlindungan sosial dengan rapi dan baik.
Yang ketiga, yang tak kalah pentingnya, adalah membangun ketahanan kohesi sosial dan tenun kebangsaan. Sebagai bangsa Indonesia, kita patut bersyukur bahwa kita disatukan dalam suatu ideologi negara yaitu Pancasila. Partai Golkar menilai bahwa Pancasila inilah yang seharusnya kita jadikan sebagai perekat tenun kebangsaan kita.
Sebagai warga bangsa yang disatukan karena perbedaan dan kemajemukan, nilai-nilai dan wawasan kebangsaan merupakan prasyarat mutlak yang harus dijaga demi tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia Kemajemukan dan keragaman suku, budaya, bahasa, etnis, golongan dan agama, di satu sisi merupakan kekayaan yang dapat menjadi kekuatan positif dalam pembangunan bangsa. Namun di sisi lain, mengandung potensi konflik yang bila tidak dikelola dengan baik dapat menjadi titik retak persatuan dan kesatuan bangsa.
Melihat kondisi sumber daya manusia saat ini dari segi kuantitas cukup besar, namun dari segi kualitas masih banyak yang perlu untuk ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian. Displin, budaya, etos kerja, jiwa nasionalisme dan kegigihan haruslah menjadi karakter bangsa.
Hal diatas adalah merupakan prasyarat agar ditengah kita mencapai target Visi 2045, Indonesia sebagai negara tetap harus maju, di tengah kemajemukannya serta tetap punya ciri dan karakter kebangsaan yang utuh.
Bapak dan Ibu serta hadirin yang kami hormati, Partai Golkar sangat optimis bahwa kita mampu menjadi negara maju pada tahun 2045. Kita harus merawat komitmen kita terhadap demokrasi sebagai jalan untuk memastikan tata kelola politik dan pemerintahan yang baik. Sistem politik yang demokratis menjadikan berbagai keragaman dan kemajemukan yang dimiliki bangsa kita akan lebih terkelola dengan baik sehingga dapat menghantarkan kita ke dalam visi bersama menuju Indonesia sejahtera pada tahun 2045.
Demikian, pidato kebangsaan ini kami sampaikan. semoga bermanfaat. Semoga Allah SWT, Tuhan Mahakuasa, selalu melindungi kita semua. Amiin ya rabbal alamin.
Terakhir sekali, izinkan saya membacakan dua buah Pantun.
Dua sahabat lama tak jumpa
Bertemu bahagia di bawah lentera
Golkar dan CSIS selalu bersama
Membawa Indonesia menuju sejahtera
Bakar pisang di kota Yogya
Rasanya terkenang tiada tara
Golkar Menang Indonesia Jaya
Rakyatnya Senang Maju Sejahtera
Wassalamualaikum Wr. Wb
Ketua Umum DPP Partai GOLKAR
DR. IR. H. AIRLANGGA HARTARTO MM. M.BA