KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menyatakan program Shrimp estate bertaraf internasional di Pesisir Selatan Kebumen bakal dimulai pada awal 2022. Nantinya, Shrimp estate ini akan menjadi yang pertama di Indonesia
Hal itu disampaikan Bupati Arif saat menghadiri Peringatan hari jadi atau HUT Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara daring di Kawasan Wisata Kaliratu, Jagasimo, Klirong, Selasa (26/10). HUT KKP ini diikuti sejumlah kepala daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kebumen menyampaikan terima kasih atas dukungan KKP dalam rencana pembangunan shrimp estate di pesisir selatan Kebumen. Shrimp estate merupakan skema budidaya udang berskala besar di mana proses hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan yang dibangun secara modern.
"Di lahan 100 hektar ini, akan segera dibangun Shrimp estate. Kemarin sudah ada kesepakatan dengan KKP insya Allah, peletakan batu bertama pada bulan Desember, dan pembangunan dimulai awal 2022. Shrimp estate ini menjadi yang pertama di Indonesia, dan bertaraf internasional," terang Bupati.
Bupati memastikan, bahwa pembangunan ini tidak akan merusak lingkungan atau eksosistem laut karena sudah melalui perencanaan yang matang dan terukur. Pembangunan shrimp estate juga akan melibatkan masyarakat dan petani lokal. Termasuk ketika kawasan industri perikanan ini sudah beroperasi.
"Ketika ini dibangun dengan sistem modern dan penataan yang tepat maka ini tidak akan merusak atau menganggu ekosistem. Kita bahkan akan melibatkan masyarakat. Tenaga kerjanya akan kita ambil dari masyarakat lokal. Jadi tujuan untuk penguatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Dalam waktu dekat, Bupati juga sudah memerintahkan agar masyarakat Kebumen diberangkatkan ke Jepara untuk diberikan pelatihan atau pembelajaran tentang sistem pengelolaan tambak udang modern. "Semoga kita semua bisa menyambut baik atas apa yang akan dibangun di sini," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan KKP Tinggal Hermawan mengatakan, dalam pembangunan Shrimp estate ini pasti sudah sesuai dengan Konsep Ekonomi Biru, artinya harus ramah lingkungan dan berkelanjutan. "Kalau shrimp estate ini merusakan lingkungan saya yakin Pak Menteri tidak mengizinkan. Karena pertimbangan pertama adalah jangan sampai merusak lingkungan. Dan ini sepenuhnya diberikan negara untuk masyarakat Kebumen," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memaparkan kebijakan pembangunan kelautan di Indonesia. Dalam usia 22 tahun ini, dengan konsep "Peluncuran Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera", KKP sudah banyak memberikan kontribusi terhadap masyarakat dalam pengelolaan laut, khususnya bagi kesejahteraan para nelayan dan peternak perikanan.
"Termasuk untuk para nelayan Kebumen, kabupaten ini punya garis pantai 57,5 km dengan kekayaan laut luar biasa. Tangkapan ikannya setiap hari bisa mencapai angka Rp5 miliar. Alhamdulillah bantuan sudah banyak diberikan dari KKP untuk para nelayan, baik kapal, permodalan, maupun tempat penyimpanan ikan," ujar Bupati.(fur)