KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Dari beberapa sekolah atau madrasah yang ada di Kebumen, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Kebumen memang tergolong muda. Meski tergolong masih muda, MAN 4 Kebumen telah menunjukkan reputasi prestasinya yang cukup membanggakan. Ini baik di bidang akademik maupun non akademik.
MAN 4 Kebumen berhasil menempati peringkat ke-5 se Jawa Tengah pada September lalu. Ini dalam hal pencapaian prestasi sekolah tingkat Aliyah di berbagai bidang. Hingga kini yakni Oktober 2021, MAN 4 Kebumen sudah menorehkan lebih dari 200-an prestasi pada beberapa even kompetisi. Ini baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional. Selain itu juga meraih berbagai medali penghargaan mulai dari emas, perak, perunggu dan lainnya.
Beberapa even bertaraf internasional yang pernah diikuti oleh MAN 4 Kebumen antara lain Malaysia Internasional Young Scientists Conference and Exhibition (MYSCE) 2021 dan International Avicenna Youth Science Fair (IAYSF) 2021 di Taheran, Iran.
Dalam acara penganugerahan IAYSF 2021, Sabtu (23/10/2021), MAN 4 Kebumen berhasil meraih Silver Award untuk penelitian di bidang proyek sains dan sosial humaniora. Adapun siswa yang mewakili yakni Nada Aristawidya Putri, Khanifah, Maura Ros Valentina, Sulastri, Insan Safitri, Anggi Oktavia, Nderek Beliau, Indra Rasya Kurniawan, Zirlyfera Putri dan Nur Indah Komala.
Kepala MAN 4 Kebumen H Muhamad Siswanto MPdI saat wawancara mengemukakan kegembiraannya. Pihaknya pun memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas prestasi internasional tersebut.
“Bagi MAN 4 Kebumen, prestasi tersbeut menunjukkan dua hal. Pertama, meneguhkan jati diri sebagai madrasah yang go internasional karena sudah dua kali meraih kejuaraan di tingkat dunia. Kedua, ini menunjukkan eksistensi MAN 4 Kebumen sebagai madrasah yang menerapkan sikap moderasi beragama karena ikut kejuaraan di negeri para mullah yang notabene Syiah,” katanya.
Sehingga, lanjutnya, siswa tidak hanya ikut kejuaraan tapi juga mengenal negara Iran. Harapan ke depan, prestasi demi prestasi semoga akan terus diraih oleh MAN 4 Kebumen. “Dengan demikian MAN 4 Kebumen dapat menjadi madrasah mandiri berprestasi. Ini sesuai tagline Kementerian Agama,” ungkapnya.
Sementara itu, Mufita Wafiana SPd sebagai pembimbing Tim Karya Ilmiah Remaja (KIR) MAN 4 Kebumen mengaku sangat bangga. Ini karena untuk kedua kalinya Tim KIR MAN 4 Kebumen meraih medali di ajang internasional.
“Tidak disangka memang, sekolah yang berada di pinggir sawah dan jauh dari pusat perkotaan bisa mengukir prestasi di tingkat internasional. Saya selalu percaya setiap anak memiliki kemampuan dan perlu terus diasah. Saya berharap prestasi ini bisa menularkan semangat bagi anak-anak yang lain untuk mengasah kemampuan mereka bersama-sama,” paparnnya.
Lebih lanjut Wafiana menjelaskan bahwa hasil riset yang dilombakan di Taheran tersebut mengangkat problem regenerasi petani di masa pandemi Covid-19. Khususnya di Kecamatan Sempor serta pemanfaatan kulit bawang dan biji bengkoang sebagai pembasmi hama Kutu Kebul pada tanaman jambu kristal di Kecamatan Puring.
“Kami selama ini memang lebih banyak fokus meneliti problem lingkungan pertanian karena sekolah kami memang sangat dekat dengan dunia pertanian. Barangkali dengan cara ini kami bisa ikut membantu mengatasi masalah yang dihadapi petani di sekitar sini,” ucapnya. (mam).