• Berita Terkini

    Selasa, 19 Oktober 2021

    Puluhan Ayam Pelung Ikuti Kontes di Mengkowo


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Warga Desa Mengkowo Kecamatan Kebumen menggelar kontes kokok ayam pelung, Minggu (17/10). Tak kurang dari 26 peserta dari sejumlah kecamatan di Kebumen ambil bagian dalam acara yang digagas komunitas Pelungers Kebumen itu


    Ketua 'Pelungers' (komunitas pecinta ayam pelung) Kabupaten Kebumen, Mohammad Said melalui sekretarisnya Madmuji mengatakan, kontes ayam pelung ini baru pertama kali diadakan di Desa Mengkowo. 



    Hal itu bertujuan untuk menarik minat masyarakat Desa Mengkowo untuk membudidayakan dan beternak ayam pelung. Ayam pelung jantan yang sudah berkokok panjang dibandrol mencapai Rp 1 juta

    "Ini baru pertama, saya sendiri selaku pecinta ayam pelung dengan kegiatan ini bisa menarik daya minat masyarakat Desa Mengkowo untuk beternak ayam pelung karena nilai ekonomisnya menjanjikan," kata Madmuji Mantan Sekdes Desa Mengkowo yang juga sebagai tuan rumah kontes.

    Sekilas, penampilan ayam yang diikutkan kontes pagi itu mirip ayam jago bangkok, yakni memiliki tubuh besar bulu hitam merah dan ada yang berjalu panjang. Namun, kedua ayam tersebut berbeda. Ayam pelung dewasa biasanya lebih besar dengan tinggi badan rata-rata 80 sentimeter, panjang sekitar 60 sentimeter, serta berat 4,5 kg hingga 5 kg.

    "Ayam pelung itu suaranya khas. Kalau ayam jago bangkok durasinya hanya dua hingga tiga detik. Kalau ayam pelung durasinya bisa 10 detik hingga 16 detik milik saya paling panjang pernah berkokok sampai 19 detik," tambah Madmuji seraya mengatakan memelihara tiga ekor ayam pelung.


    Selain itu, ia menjelaskan penilaian dilakukan oleh dewan juri profesional khusus ayam pelung. Menurutnya, ayam yang akan menjadi pemenang memiliki suaranya panjang dan berirama."Kalau ayam pelung yang bagus itu suara ‘uu’ dan durasinya panjang," ujarnya.

    Selain itu, kontes digelar untuk melestarikan serta mengenalkan ayam pelung. Disisi lain, kontes ayam pelung yang digelar saat itu hanya berhadiahkan sertifikat dan tropi penghargaan. "Pemenang hanya mendapatkan sertifikat dan piala, ini tak lain untuk menghindarkan kontes dari perjudian," tambah Madmuji.

    Terpisah, Kepala Desa Mengkowo Kecamatan Kebumen, Sugeng Supriyadi mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan tersebut, menurutnya kontes ayam pelung ini dapat memancing masyarakat untuk membudidayakan ayam pelung yang memiliki nilai ekonomi.


    "Kami sangat mendukung dengan harapan masyarakat kami bisa tertarik dan menjadikan salah satu sektor penghasil ekonomi dari peternakan ayam pelung, tidak menutup kemungkinan jika banyak masyarakat yang beternak Desa Mengkowo bakal jadi desa ternak ayam pelung," ujarnya.


    Untuk diketahui, ayam pelung merupakan salah satu ayam asli Indonesia. Ayam itu berasal dari wilayah Cianjur, Jawa Barat. Kontes yang digelar kali pertama di Desa Mengkowo itu menjadi ajang silaturahmi para peternak dan pecinta ayam pelung.  (Fur)





    Berita Terbaru :


    Scroll to Top