• Berita Terkini

    Senin, 04 Oktober 2021

    Sesepuh Golkar Sayangkan Pemberhentian Sherly


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Salah satu sesepuh Golkar di Kebumen H Sodiman menyangkan adanya pemberhentian Yuniari Widayaningsih atau Sherly dari Pimpinan DPRD Kebumen. Selain itu juga pemberhentian Sherly dari Pengurus DPD Partai Golkar Kebumen.


    Pihaknya juga menyangkan adanya polemik yang terjadi di tubuh Partai Golkar Kebumen. Pihaknya berharap polemik seperti tidak lagi akan terjadi diwaktu mendatang. 


    Kepada Ekspres, H Sodiman berharap Yuniarti Widayaningsih dapat legowo dengan apa yang menimpanya saat ini. Ikhlas dan tetap fokus dalam menjalankan tugasnya dan menjaga amanah sebagai wakil rakyat. “Mudah-mudahan Mba Sherly dapat legowo dan fokus dalam menjalankan tugas serta mengemban amanah sebagai Anggota DPRD Kebumen,” tuturnya, Senin (4/10/2021).


    H Sodiman berharap kedua belah pihak dapat segera mendapatkan titik terang terkait persoalan terjadi. Sebab semua masih keluarga yakni Keluarga Besar Golkar Kebumen. Sebagai satu keluarga, sebesar apapun persoalannya, tentunya dapat diselesaikan dengan baik. “Kita semua adalah keluarga,” katanya, yang juga merupakan Ketua PK Golkar Pejagoan itu. 


    Kembali kepada pemberhentian  Yuniarti, H Sodiman menyampaikan jika masa jabatan sebetulnya sudah dilaksanakan separuh jalan. Artinya sisa jabatan juga kuran lebih tinggal separuh perjalanan. “Saya menyayangkan adanya pemberhentian ditengah perjalanan. Wong tinggal separuh, mbok ditunggu saya untuk periode selanjutnya,” katanya.


    Terakhir H Sodiman menyampaikan kedua belah pihak yang kini sedang berpolemik merupakan Tokoh Besar Golkar di Kebumen.  Baik Yuniarti maupun Halimah keduanya merupakan tokoh penting di DPD Golkar Kebumen. “Kita tidak ingin kehilangan salah satu dari keduanya,” paparnya.


    Terkait hal tersebut, sebelumnya Ketua Paguyuban Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar Kebumen Daryadi menyampaikan adanya polemik di internal yang berujung pada pemberhentian Yuniarti Widayaningsih dari unsur Pimpinan DPRD bakal membawa kerugian bagi Partai Golkar itu sendiri. Pihaknya menilai jika polemik tersebut terus berlarut, tidak menutup kemungkinan perolehan suara Partai Golkar di Kebumen pada Pemilu mendatang akan anjlok.


    “Hal ini dampaknya jelas luar biasa. Tentunya kalau tidak disikapi dengan bijaksana akan merugikan baik dari sisi keorganisasian maupun suara Pemilu 2024,” ungkapnya.


    Diakuinya kini di Partai Golkar Kebumen memang sedang menghadapi disharmoni internal. Padahal masih menurutnya, hal tersebut berangkat dari persoalan antar keluarga kader terbaiknya. Adanya dinamika tersebut justru dianggap menjadi potensi ketidakpercayaan publik.


    “Saya sangat menyayangkan polemik yang dikembangkan tanpa bukti yang kuat tentang pengantian Shelly. Saya sangat menyayangkan dan prihatin sekali. Masyarakatlah yang akan melihat dan menilainya,” ucapnya. (mam) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top