KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Wakil Bupati Kebumen Hj Ristawati Purwaningsih berharap para santri dapat menjadi kader ulama yang berkualitas. Dalam peringatan Hari Santri memang dilaksanakan beragam lomba. Namun itu diharapkan bukan hanya sekedar lomba, melainkan penyebaran nilai-nilai keislaman.
Dalam Peringatan Hari Santri Nasional ke VII di Kebumen, sebanyak 15 Grup hadroh dari perwakilan Pondok pesantren mengikuti perlombaan. Selain itu dilaksanakan pula Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) yang diikuti 19 peserta dari kalangan santri.
Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Hj Ristawati Purwaningsih, Minggu (24/10/2021) di Gedung SMK Ma'arif 1 Kebumen. Turut hadir pada acara tersebut Asisten III Amin Rahmanurrasjid, Ketua RMI NU Kebumen Gus Fachrudin Achmad Nawawi, Pengasuh Pondok Al Istiqomah Karangsari Gus Johan Amru serta sejumlah tokoh ulama NU.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Hj Rista menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan itu. Menurutnya, perlombaan tersebut dapat menjadi wasilah terpancarnya Syiar Islam serta turunnya barokah bagi daerah serta seluruh masyarakat Kebumen.
“Hadroh dan Kesenian Islami lainnya pada hakikatnya merupakan media atau sarana untuk syi’ar dan dakwah Islam. Sebuah strategi dakwah yang penuh kelembutan dan menjunjung kearifan lokal. Sudah menjadi fitrah bahwa manusia menyukai keindahan. Islam sendiri Indah. Dalam kaitan inilah, hadrah dan kesenian lainnya menjadi bahasa yang indah, efektif dan santun guna membumikan nilai dan ajaran Islam,” tuturnya.
Di sisi lain, Wabup merasa bangga karena kini ada beberapa komunitas yang menghimpun anak-anak muda untuk bershalawat bersama, dengan diiringi hadrah. Kemunculan hadrah dan komunitasnya menjadi harapan anak muda mau khusyu dan asyik dalam kecintaan kepada agama dan Rasulullah SAW, dengan menyenangkan.
“Untuk itu, lomba kali ini, hendaknya dimaknai sebagai ajang untuk saling berbagi semangat. Berbagi kreasi, berbagi ilmu dan pengalaman, untuk kemudian sama-sama mengembangkan hadrah. Lebih penting lagi adalah untuk sama-sama membawakan Islam yang teduh dan santun,” katanya.
Berkaitan dengan lomba baca kitab, Wabup Hj Rista memandang event tersebut bukan hanya sekadar lomba untuk memperebutkan juara saja. Melainkan harus menjadi penyebaran nilai-nilai keislaman. Dengan begitu kelak akan lahir kader ulama berkualitas. “Saya berharap kedepan tumbuh kader ulama milenial masa kini. Berkualitas, cerdas, pintar pandai membaca situasi kekinian, sekaligus istiqamah mendakwahkan nilai-nilai ke-Islaman,” tegasnya.
Sementara itu, Gus Fachrudin menjelaskan perlombaan nantinya akan dipilih 1 hingga 3 juara. Adapun lomba hadroh akan dinilai oleh dewan juri dengan kriteria kekompakan, suara dan adab. Para peserta diwajibkan membawakan dua buah lagu sholawat dengan ketentuan satu berjudul Yalal Waton dan satu bebas. “Sedangkan untuk perlombaan MQK, penilaian meliputi pemahanan dan pendalaman isi, serta adab. Seluruhnya akan dinilai oleh para dewan juri,” ungkapnya.
Gus Fachrudin mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas para santri dan sekaligus merangsang bakat bakat mereka. Melalui kegiatan ini diharapkan para santri akan bertumbuh, berdaya dan berdaya saing. Termasuk menjadi santri yang moderen. “ Semoga ini bisa menjadi ajang para santri agar lebih berani menyalurkan bakat mereka dan kedepan akan tumbuh santri yang handal dan moderen,” tuturnya. (mam)