KEBUMEN (kebumenekpsres.com)- Sebanyak 147 peserta mengikuti kegiatan Lokakarya yang yang berlangsung di Hotel Mexolie, Sabtu (13/11). Para peserta pun antusias mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen tersebut.
Hadir sekaligus membuka kegiatan, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. Bupati Arif didampingi, Kepala Dinas Pendidikan Asep Nurdiana, Asisten 1 Setda, Edi Riyanto dan jajaran guru penggerak.
Penanggung Jawab Kegiatan Lokakarya 7, Yuliawanto mengatakan, Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan episode kelima yang diselebggarakan oleh PPPPTK (P4TK) Matematika.
Dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dilaksanakan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) bersama seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada dibawahnya.
Program ini bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistic dan mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid.
"Kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah. PGP didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning selama 9 (sembilan) bulan.
Proporsi kegiatan terdiri atas 70% belajar di tempat bekerja (on-the-job training), 20% belajar bersama rekan sejawat, dan 10% belajar bersama narasumber, fasilitator, dan Pengajar Praktik," katanya.
Yuliawanto menambahkan, dalam Lokakarya 7 angkatan ke 2 ini setidaknya diikuti oleh 147 calon guru penggerak, dan menampilkan 30 stand pameran hasil karya seni dari anak-anak sekolah mulai tingkat Paud sampai SMA sederajat.
"Lokakarya ini adalah salah satu rangkaian yang harus diikuti oleh para calon guru penggerak. Pertama dimulai dari Lokakarya nol (0) sampai diakhiri pada lokakarya sembilan (9). Dan sekarang masuk tahapan dari lokakarya 7," ujar Yuliawanto.
Para calon guru penggerak ini akan menempuh pendidikan selama sembilan bulan untuk sampai ditetapkan sebagai guru penggerak. Dari lokarkarya 0 sampai lokakarya 6, para peserta calon guru penggerak ini sudah mendapatkan tiga modul materi tentang konsep pendidikan guru penggerak.
"Lokakarya ke 7 ini merupakan aksi nyata, dari hasil perenungan dan pembelajaran dari materi yang sudah disampaikan pada lokakarya sebelumnya. Setelah ini masih ada lokakarya 8 dan 9. Mereka akan diminta menyusun program atau ide ketika selesai menjadi guru penggerak, apa yang harus dilakukan karena mereka akan kembali ke sekolah masing-masing," paparnya.
Ia menyebut untuk angkatan ke 2 calon guru penggerak, Kebumen menjadi kabupaten terbanyak di Indonesia para pesertanya yang diterima seleksi. Ia sangat berharap dari 147 para calon yang tengah mengikuti pendidikan selama sembilan bulan dapat diterima semua. "Selanjutnya Kebumen akan mengikuti seleksi lagi untuk angkatan ke 6," tandasnya.
Lebih lanjut, Yuli mengungkapkan, dalam Lokakarya 7 ini, semua pemangku kepentingan yang terkait dihadirkan seperti Kepala Dinas Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru lain yang belum terlibat PGP serta Komunitas Praktisi yang ada di wilayah Kabupaten/Kota terkait.
Selain itu, PGP Angkatan 2 di 12 kabupaten/kota yang tersebar di 4 provinsi, yakni Kota Jambi, Kab. Lahat, Kota Bandar Lampung, Kab. Lampung Timur, Kab. Lampung Tengah, Kab. Pesawaran, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo, Kab. Brebes, Kab. Banyumas, Kab. Cilacap, dan Kab. Temanggung. PGP Angkatan 2 telah dimulai sejak tanggal 10 April 2021. "Untuk hasil panen belajar ini kebumen terbesar kedua se Indonesia setelah sumatra," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, mengapresiasi atas kreatifitas para calon guru penggerak yang mampu mengarahkan dan melatih para siswa untuk menghasilkan karya seni yang begitu hebat.
"Jadi ini luar biasa apa yang dilakukan para guru penggerak ini mampu menggali bakat dan minat dari peserta didik atau siswa dalam sebuah karya yang nyata. Tentu ini tidak mudah, butuh kesabaran, ketelatenan dan juga daya kreatifitas yang tinggi," ujar Bupati di lokasi.
Bupati Arif mengaku tak menyangka ternyata banyak hasil karya seni yang ditampilkan oleh anak-anak sekolah dari tingkat Paud sampai SMA yang begitu indah. Misalnya ada anak-anak SMP yang mampu membuat buku berisi karya puisi, novel dan juga buku sejarah kebudayaan Kebumen.
"Kita juga temukan tadi melihat ada hasil karya siswa Kebumen yang mampu membuat wayang golek, kemudian kain batik yang bahkan pembuatnya ini masih anak-anak TK. Ini luar biasa, karena sejak kecil mereka sudah bisa digali bakat dan minatnya dengan bimbingan para guru," tutur Bupati.
Bupati mendorong agar festival yang menampilkan karya seni dari masyarakat Kebumen agar diperbanyak eventnya. Baik karya kebudayaan, kuliner, dan juga karya yang bisa mendorong pariwisata dan perekonomian tubuh pesat di Kebumen.
"Kita sudah anggarkan untuk program festival di 2022. Semoga Covid-19 sudah reda di Kebumen, sehingga kita bisa lebih banyak lagi menggelar festival. Karena rencana pada 2022 itu kita akan mengadakan 72 festival. Semoga tidak terbentur Covid-19," terang Bupati. (fur)