KARANGANYAR(kebumenekspres.com)-Sebanyak 12 mahasiswa, delapan dari Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) dan 4 dari Universitas Jenderal Soedirman(Unsoed) melaksanakan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) di Desa Kelurahan Panjatan Karangayar.
Tepatnya di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Sinar Mutiara. Para mahasiswa akan belajar selama lima bulan. Ini dimulai dari Oktober lalu hingga Februari mendatang.
Sekdar Informasi saja, MBKM merupakan program yang dicanangkan untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja. Melalui kebijakan tersebut, Kampus Merdeka memberikan kesempatan kepada mahasiswa memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama. Mengambil mata kuliah pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda. Mengambil mata kuliah pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda dan/atau pembelajaran di luar perguruan tinggi.
Di P4S Sinar Mutiara, mahasiswa belajar banyak hal terkait pertanian. Ini mulai dari pembuatan agen hayati, seperti Pupuk Organisk Cair (POC), Pupuk padat dan lainnya. Selain itu mahasiswa juga mempelajari menanam padi mulai dari, semai, tanam, mengawinkan (penyerbukan) hingga panen. Pemupukan dilaksanakan murni menggunakan organik.
Ketua P4S Sinar Mutiara Ir Purnomo Singgih menyampaikan MBKM Kampus Sawah Merdeka Tani Center IPB University bertujuan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap pertanian dan profesi petani.
Program MBKM Kampus Sawah Merdeka yakni pemuliaan varietas padi merupakan program yang diinisiasi oleh Tani Center IPB. Ini juga tujuan pembelajaran dalam pemuliaan tanaman dan industri benih yang berkelanjutan.
“Disini mahasiswa belajar secara teori dan langsung praktik. Saat menanam mereka terjun ke sawah. Begitu pula saat membuat beragam pupuk mereka juga andil secara langsung,” tuturnya, baru-baru ini.
Ir Purnomo sendiri merupakan seorang petani yang menyandang gelar Petani Brprestasi. Dirinya sendiri berhasil menemukan lebih dari 200 varietas benih padi baru. Diantara varietas yang ditemukan terdapat beras pelangi yang terdiri dari berbagai warna. “Kami berharap petani dapat mandiri dan tidak tergantung kepada pihak manapun. Dengan bertani organik, petani tidak lagi akan ketergantungan dengan pupuk kimia,” katanya.
M Ajis Maulana bersama Naufal Nasirudin yang merupakan mahasiswa Semester 3 IPB mengaku senang belajar di P4s Sinar Mutiara. Mereka menegaskan kompetensi para petani sebetulnya masih sangat penting untuk ditingkatkan. “Kami belajar dan dan berharap ke depan petani akan lebih maju dari sebelumnya,” jelasnya.
Sementara itu Lurah Panjatan Juniadi Prasetyo SE menyampaikan dukungan terhadap para mahasiswa dan P4S Sinar Mutiara. Apa yang dilaksanakan oleh P4S Mutiara turut serta mengharumkan Keluarahan Panjatan.
"Belajarlah dengan baik. Apa yang diperoleh di Desa Panjatan jadikanlah sebagai bekal di kemudian hari. Mahasiswa merupakan agen perubahan.Jika mahasiswa peduli dengan petani kami yakin kedepan petani dapat lebih baik lagi," ucapnya. (mam)