KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Astajib warga Desa Sidomukti Kecamatan Ambal sukses membudidayakan tanaman kunyit hitam. Hingga kini tanaman tersebut masih tergolong langka untuk dibudidayakan. Kunyit hitam dipercaya memiliki kandungan anti oksidan yang cukup tinggi.
Kunyit hitam merupakan jenis tanaman herbal. Tanaman tersebut kaya akan manfaat karena memiliki kandungan anti oksidan yang cukup tinggi. Sekali panen dalam satu polibag Astajib dapat menghasilkan 3 kilogram.
Selain membudidayakannya Astajib juga melakukan penyemaian dan dijual sebagai bibit dalam polibeg. Untuk tanaman umur tiga bulan dijual dengan harga Rp 500 ribu. Untuk hasil panennya kunyit hitam ini biasanya terjual seharga Rp 350 ribu peronsnya.
Sementara ini, kebanyakan orang yang mengkonsumsi kunyit hitam tersebut merupakan mereka yang mempunyai keluhan penyakit dalam seperti kanker, hipertensi bahkan lemah syahwat,” katanya.
Saat ini disekitar pekarangan rumahnya sudah ada sekitar 200 polibag yang sudah siap dipanen, yang dalam satu polibagnya dapat menghasilkan 2 sampai 3 kilogram kunyit. Dalam perawatan sendiri Astajib mengaku tidak menggunakan pestisida kimia, hal ini guna menjaga kemurnian herbalnya.
Sementara itu, Yudi irawan warga Desa Gemeksekti Kebumen mengatakan setiap bulannya dirinya selalu mengambil kunyit hitam untuk dijual kembali secara online. Dalam sebulan dirinya bisa mengasilkan omset Rp 50 juta perbulan dan transaksinya sudah merambah seluruh wilayah pulau jawa dan yang paling banyak peminatnya adalah daerah Madura.
Yudi mengaku sudah menjalani usaha ini sejak 2 tahun lalu, awalnya yudi mendapatkan bibit tersebut impor dari india, dan hanya dibudidayakan sendiri. Seiring perkembangan waktu, ia kuwalahan menerima pesanan, mengingat stok kunyiy masih sedikit. (mam)