• Berita Terkini

    Minggu, 19 Desember 2021

    Kembangkan Budidaya Kambing Seni, Peternak Kambing Sepakat Bentuk HPKSI


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Para peternak kambing di Kebumen sepakat membentuk organisasi. Kali ini, mereka membentuk  DPD Himpunan Peternak Kambing Seni Indonesia (HPKSI) Kebumen. Kepengurusan yang baru terbentuk untuk periode 2021-2024 dilantik  di Wijaya Farm Desa/Kecamatan Poncowarno, Minggu (19/12/2021). 


    Saat itu, kepengurusan HPKSI periode 2021-2024 tersebut dilantik oleh Ketua DPW HPKSI Jateng Mistono Eliyas. Hadir kemarin, jajaran Muspika Poncowarno, Penasehat HPKSI Kebumen H Adi Pandoyo SH MSi serta para peternak kambing.


    Adapun struktur kepengurusan HPKSI Kebumen periode 2021-2024, Ketua UM Rasono. Kemudian, Ketua Harian, Rizal Aminudin, Suwandi, Sekretaris Teguh Kurniawan, dan Bendahara Nur Wahid dan Dedi Kurniawan.  Sementara penasihat Ir KRT Darori Wonodipuro MM IPU, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Penasehat H Adi Pandoyo SH MSi. 

    Ketua Umum DPD HPKSI Kebumen Rasono ditemui di sela kegiatan menyampaikan, HPKSI Kebumen bakal menjadi wahana bagi peternak baik dari sisi pemenuhan suplai daging di pasaran,  memenuhi permintaan pasar khususnya pembibitan, bahkan bersaing untuk kambing seni.


    "Dibentuknya HPKSI di Kebumen agar para peternak tidak keliru memahami kambing seni yang sebenarnya. Termasuk membedakan dengan kambing pedaging dan kambing perah," ujar dia.


    Rasono mengakui bahwa di Kebumen masih belum sepenuhnya untuk peternak kambing seni. Namun pihaknya merangkul para peternak agar bisa singkron baik untuk memenuhi suplai daging di pasaran,  memenuhi permintaan pasar khususnya pembibitan dan bisa maju bersaing untuk kambing seni.

    "Kami sudah mengikuti kontes di sejumlah tempat seperti di Temanggung, Jember," ujarnnya seraya menyebutkan bahwa di Kebumen masih belum menggelar kontes kambing. Rasono berharap dengan terbentuknya wadah organisasi, ke depan sektor peternakan khususnya kambing seni dapat berkembang dan membantu perekonomian perdesaan. 


    "Jika di sawah ada rumput, kemudian di pekarangan ada dedaunan maka dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Dengan demikian kita menyulap limbah menjadi daging," ujar pemilik Pertabatan Farm Desa Langse, Kecamatan Karangsambung.


    Dalam kesempatan itu juga dipamerkan sejumlah kambing kontes. Salah satu kambing bernama Raden Wijaya milik Wijaya Farm cukup menarik perhatian. Kambing ini memilki luri dari Mr Bejo, kambing kontes yang pernah terjual Rp 1 miliar.


    "Saya membeli kambing saat umur masih 1,5 bulan dengan harga sekitar Rp 70 juta. Saat ini usia sudah tujuh bulan," ujar Anis Nurul Hidayat pemilik Wijaya Farm. (cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top