• Berita Terkini

    Selasa, 28 Desember 2021

    Rumah Inklusif Gelar Doa Tolak Kekerasan Seksual


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Aksi kekerasan seksual tidak dapat dianggap enteng. Selain menyakiti aksi kekerasan seksual kerap kali menginggalkan trauma kepada korbannya. Prihatin dengan aksi tersebut, Rumah Inklusif Kebumen menggelat doa bersama, baru-baru ini. 


    Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk keprihatinan terhadap kasus kekerasan seksual. Terdapat banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi di tahun 2021. Kasus terakhir, yang menghebohkan masyarakat Indonesia, adalah kasus yang terjadi di Bandung Jawa Barat. 


    Dalam perkara itu, seorang yang disebut-sebut sebagai guru ngaji melakukan kekerasan seksual terhadap para santriwatinya. Bukan hanya sekali atau satu orang, kekerasa tersebut dilakukan kepada beberapa orang. Bahkan korbannya hingga mengandung dan melahirkan anak. 


    Kasus kekerasan seksual  yang terjadi di Bandung Jawa Barat hanyalah salah satu kasus yang mencuat di media. Di luar sana, memungkinkan masih banyak kasus serupa, yang hanya jadi berita kecil dan tidak viral, atau malah tidak ada beritanya sama sekali. 


    “Berkait dengan kasus kekerasan seksual seperti tersebut di atas, kita semua  orang yang masih waras tentu prihatin. Memang, ada banyak faktor yang memungkinkan kejadian  itu, namun apapun faktornya kejadian semacam itu tidak bisa dibenarkan secara moral dan agama. Secara moral memperkosa adalah tindakan yang tidak dibenarkan. Sedang dalam perspektif agama, tindakan pemerkosaan jelas perbuatan dosa,” tutur Ketua Rumah Inklusif Muinatul Khoiriyah.


    Disampaikannya Rumah Inklusif merupakan sebuah komunitas keluarga disabilitas di Kebumen, merasa terpanggil untuk ikut menyuarakan penolakan kekerasan seksual yang terjadi di manapun. Tidak saja untuk hari ini tetapi juga untuk di masa depan. 


    Karena jelas, kekerasan seksual tidak hanya melanggar hak orang lain, terutama perempuan yang menjadi korbannya. Apalagi bila korbannya adalah seorang dengan kebutuhan khusus (difabel). 

    Rumah Inklusif menyelenggarakan aksi yang diberi nama Aksi Keprihatinan dan Doa untuk menolak kekerasan seksual di manapun. Sekaligus untuk mendoakan para korban untuk memberi dukungan.

    Aksi Keprihatinan dan doa dihadiri oleh para keluarga disabilitas di rumah inklusif, disabilitas dari beberapa komunitas lain seperti ITMI Kebumen serta Bina Akses Kebumen. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh para mahasiswa serta peserta umum. Hadir dalam acara tersebut sekitar 60 an orang. 


    Acara Aksi Keprihatinan diisi dengan berbagai sub acara. Ini meliputi  baca puisi, Pembacaan buku harian seorang disabilitas dan kesaksian oleh seorang perempuan atau ibu yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dikarenakan si ibu tersebut memiliki anak disabilitas.


    Selain acara tersebut, acara Aksi Keprihatinan juga diisi sub acara berupa  Fashion Show Batik Pegon. Batik Pegon adalah batik karya difabel dan keluarganya di Rumah Inklusif. Batik Pegon mempunyai banyak edisi, dan setiap edisi coraknya merupakan cerita tentang pengalaman kehidupan para disabilitas. Fashion Show tersebut menampilkan Batik Pegon Edisi Anti Kekerasan, yang bernama Edisi Pangastuti.


    Batik Pegon Edisi Pangastuti dibuat di awal masa pandemi 2019. Kemunculan edisi tersebut merupakan respon atas tindakan pembulian dan kekerasan yang dialami oleh difabel dari lingkungan sekitarnya. Degan Batik Pegon Edisi Pangastuti, Rumah Inklusif menyerukan agar tindakan kekerasan, terutama kepada perempuan dan anak-anak, terutama mereka yang difabel diakhiri. Dunia tidak akan pernah damai manakala aksi kekerasan masih saja terjadi.


    Selain Itu, acara Aksi Keprihatinan ini juga ditutup dengan doa bersama.  Doa Muslim diwakili oleh bapak Agus Salim Chamidi MPdI, dari IAINU Kebumen. Sedang oleh kalangan Non Muslim diwakili oleh Pendeta Dewi Ratna dari Gereja Persekutuan Kristen Jawa Kebumen.  Doa bersama untuk meminta kepada Tuhan yang maha esa agar kekerasan tersebut tidak lagi terjadi di masa depan. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top