KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Terobosan berani kembali dilakukan Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto. Setelah sebelumnya menetapkan jalur searah di dalam kota, Bupati Arif kini mengubah nama sejumlah jalan.
Sejumlah jalan yang akan berubah nama antara lain, Jl Pahlawan. Ruas jalalan yang memanjang dari ruas jalan Tugu Lawet sampai depan Kantor Pos Kebumen itu nantinya akan berganti nama menjadi Jl Sukarno-Hatta.
Lalu, ruas jalan yang mengelilingi alun-alun Kebumen diganti dengan Jalan Merdeka. Sebelumnya putaran alun-alun Kebumen masuk Jalan Pahlawan, Jalan Mayjen Soetoyo dan Jalan Veteran.
Lalu Jl Raya Soka, dari lampu merah Simpang Empat Mertokondo sampai lampu merah Simpang Tiga Jalan Ronggowarsito akan menjadi Jl R. Bodronolo.
Kemudian, Jl Raya Soka, dari lampu merah Simpang Tiga Jalan Ronggowarsito sampai lampu bangjo Simpang Lima Giwangretno akan menjadi Jl KH. Ahmad Dahlan
Berikutnya, Simpang Empat pada jalan Sarbini sampai ke arah Stadion terus sampai Simpang Tiga Jalan Arungbinang. akan menjadi Jl dr. R Moehiman Kromoatmodjo, .
Sementara, Jalan Kutoarjo-Kebumen diganti dengan Jalan KH. Hasyim Asy’ari. Seperti diketahui, ruas jalan ini berlokasi dari SPBU Kota sampai lampu merah Kedungbener.
Kemudian Jl Kasaran diganti dengan Jalan Pondok Tamansari letaknya dari Simpang tiga Jalan Bupati terus melewati Pondok Pesantren Tathmainul Qulub Tamansari Kelurahan Tamanwinangun sampai dengan Jalan Kejayan.
Dan, Jalan Lingkar Selatan menjadi Jalan Kebumen Raya. Jalur ini terletak di lampu merah Simpang Lima Giwangretno, Sruweng sampai lampu merah Kedungbener.
Jalan yang kesembilan, Jalan Mangga diganti dengan jalan Jalan Jaksa Agung R. Soeprapto. Ruas jalan ini terletak di Simpang empat SMP N 5 Jalan Soekarno-Hatta ke arah selatan sampai Jalan Kolonel Sugiyono.
Bupati Arif menegaskan, perubahan nama jalan ini tidak dilakukan secara tiba-tiba. Melainkan sudah dilakukan kajian yang mendalam melalui FGD dengan menghadirkan sekaligus mendengar masukan dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, para pelaku usaha dan stakeholder lain. Dari situ disepakati perlu ada perubahan nama jalan di beberapa ruas kota Kebumen.
"Pertama yang perlu dipahami bahwa perubahan ini tidak dilakukan secara tiba-tiba. Sudah kita kaji sejak lama. Kita lakukan FGD, dengan menghadirkan para tokoh masyarakat termasuk pelaku usaha. Dari situ kemudian disepakati bersama memang beberapa ruas jalan di Kebumen perlu ada perubahan," ujar Bupati saat mengumumkan perubahan penetapan nama jalan di beberapa ruas jalan protokol di Kota Kebumen, Jumat (17/12/2021) di Pendopo Rumah Dinas Bupati..
Bupati mengatakan, ada sejumlah alasan filosofis dan yuridis mengapa perubahan nama jalan itu perlu dilakukan. Pertama untuk alasan filosofis, pemerintah perlu mengganti nama jalan di Kebumen untuk menghargai dan mengenang jasa para pahlawan nasional dan mengenang jasa dari para tokoh daerah Kebumen.
"Misalnya seperti jalan Pahlawan itu kita ganti dengan jalan Sukarno-Hatta. Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap proklamator bangsa. Kemudian kita juga memberi penghargaan kepada tokoh NU sekaligus pendirinya, KH. Hasyim Asy'ari, dan Tokoh Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. Keduanya adalah pahlawan nasional," terangnya.
Dalam Surat Keputusan Bupati sebelumnya, yakni SK Bupati Nomor 050/889 tahun 2017 juga telah disebutkan tentang aturan perubahan nama jalan nasional yang ada di Kebumen menjadi jalan kabupaten. Artinya pemerintah kabupaten diberi hak untuk mengganti nama jalan nasional di wilayahnya masing-masing sesuai kearifan lokalnya.
"Seperti halnya jalan nasional Kutoarjo-Kebumen itu kan sampai masuk wilayah kota karena memang itu dulu masuk jalan nasional yang dilalui bus antar kota. Sekarang dengan peraturan itu kita bisa menggantinya dengan jalan KH. Hasyim Asy'ari. Demikian juga jalan dari Simpang Tiga Pejagoan sampai Simpang Lima kita ganti Jalan KH. Ahmad Dahlan," terangnya.
Kemudian ada juga pemberian nama jalan baru, dimana sebelumnya jalan tersebut belum ada namanya. Termasuk pemberian nama jalan untuk mengenang R. Bodronolo tokoh pendukung perjuangan Sultan Agung melawan VOC. Ki Brodonolo ini merupakan Bupati pertama Kebumen, dulu masih bernama Adipati Panjer.
Selain mengubah nama jalan, Bupati Arif juga mengumumkan sekaligus meresmikan nama pendopo rumah dinas Bupati. Pendopo rumah dinas Bupati yang sebelumnya belum bernama itu kini disebut Pendopo Kabumian.
"Pendopo adalah tempat kita berkumpul, sharing, berbagi dan menyatukan langkah dan tangan kita. Kebersamaan, kemitraan, persatuan dan kesatuan akan selalu kita suburkan di sini. Cita-cita kita akan melangit, tetapi kaki kita akan tetap menapak bumi. Jatidiri kita akan tetap membumi. Kita akan membumikan kebaikan dan kemaslahatan mulai dari pendopo Kabumian ini," tandas Bupati.(fur)