KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto mengungkap alasannya menggelar "sayembara" berhadiah mobil bagi desa-desa di Kota Beriman ini. Bupati Arif berharap, hadiah ini memotivasi pemerintah desa terus meningkatkan kinerja yang muaranya desa tak saja sejahtera tapi juga mandiri.
Secara lebih spesifik, Bupati meminta jajaran dan aparatur desa bekerja dengan berbasiskan managerial.
"Managerial, itu berbasiskan managerial, jadi managerial pemerintah desa itu semakin baik. Kalau sudah baik sih, Insya Allah bisa ditingkatkan lebih baik, sehingga saling berlomba untuk meningkatkan manajerial pemerintah desa dan juga kreasi dalam pengembangan potensi desa ini dalamnya harapannya itu," ujarnya saat menemui Kebumen Ekspres untuk liputan khusus, baru-baru ini.
Sebelumnya, Bupati Arif memang menggelar lomba bagi desa-desa dengan hadiah mobil. Dalam sejumlah kesempatan, Bupati Arif pun telah berkali-kali menyampaikan program pembangunan harus dimulai dari bawah (bottom up). Dalam kasus di Kebumen, pembangunan ini bakal dimulai dari desa.
Masih soal desa, sejak menjabat sebagai orang nomor 1 di Kebumen, Bupati kerapkali bertemu langsung dengan warganya lewat program "Mubeng Desa". Bupati Arif menyampaikan, program "Mubeng Desa" memang telah menjadi komitmennya bahkan sejak jadi Wakil Bupati.
Ia berkeyakinan, kehadiran langsung seorang pemimpin di tengah warganya merupakan keharusan. Sudah bukan masanya lagi, seorang pemimpin hanya duduk di belakang meja menunggu laporan dari jajarannya.
"Jadi Mubeng Desa itu, bagaimana seorang pemimpin itu hadir di tengah-tengah masyarakat. Melihat masyarakatnya langsung, jadi mengambil kebijakan itu tidak di balik meja. Jadi, dokumen yang ada di kantor itu bisa kita bawa dekatkan dengan masyarakat. Bukan berarti pemerintahannya digotong kesana tidak. Jadi Bupati disana kita sambil mengerjakan dokumen disana. Intinya masyarakat juga merasa memiliki orang tua. Jadi saya selaku Bupati selaku orang tua tentu harus dekat dengan keluarganya. Kalau dekat dengan keluarga bisa saling sharing saling ngobrol," ujar Bupati berlatar belakang Polri itu.
Bupati Arif Sugiyanto sendiri sudah hampir satu tahun menjabat di Kebumen. Sejauh ini, Bupati Arif telah melakukan sejumlah upaya dalam rangka membawa Kebumen "mentas" dari cap miskin.
Sepanjang tahun 2021, Bupati Arif melakukan perombakan besar-besaran di dalam jajaran Pemkab Kebumen. Tak kurang dari 1003 orang pejabat, administrator dirotasi atau mutasi.
Bupati juga melebur sejumlah dinas menjadi lebih ramping. Selain sebagai tindak lanjut dari aturan Perundangan, Bupati Arif menegaskan, langkah yang ia tempuh semata-mata dalam rangka mengefektifkan kerja birokrasi. Ujung-ujungnya, menuntaskan misi Bupati-Wakil Bupati yang bermuara pada pemerintahan yang bersih, serta memberikan pelayanan maksimal terhadap rakyat Kebumen.
Bupati menegaskan, semua proses SOTK itu dilaksanakan dengan transparan, tak ada titip-titipan. Bupati sudah menegaskan, budaya titip-titipan KKN dan nepotisme sudah harus ditinggalkan agar Kebumen dapat "bangkit".
"Kalau ada jual beli jabatan di Kebumen dilaporkan saja. Yang kedua, setiap saya melaksanakan SOTK satupun tidak ada yang bocor. Ini menunjukan tidak ada transaksi. Kalau bocor berarti ada yang muter-muter mencari peluang. Apakah merasa oh saya telah menempatkan orang saya, ujung-ujungnya nanti meminta timbal balik. Setiap saya melaksanakan SOTK atau pergeseran jabatan itu tidak ada yang bocor," tegasnya. (fur)