KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Menjelang 1 tahun kepemimpinan Bupati Kebumen dan Wakilnya H Arif Sugiyanto SH dan Hj Ristawati Purwaningsih SST MM, Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kebumen Gus Fachrudin Achmad Nawawi mengimbau agar para santri turut serta aktif menyukseskan program pemerintah Kebumen.
Pasalnya kesuksesan program pemerintah tentunya tidak lepas dari dukungan dan peran serta masyarakat. Dengan demikian diharapkan program-program pemerintah yang telah disusun secara apik, dapat telaksana dengan baik. Selain itu juga tepat guna serta tepat sasaran.
Gus Fachrudin Achmad Nawawi menyampaikan Bupati Kebumen dan Wakilnya H Arif Sugiyanto SH dan Hj Ristawati Purwaningsih SST MM dilantik pada 26 Februari 2021 lalu. Artinya hampir satu tahun telah memimpin Kebumen. “Ini merupakan satu tahun pertama kepemimpinan Arif-Rista di Kebumen,” tuturnya, Selasa (18/1/2022).
Dalam pandangannya selama 1 tahun memimpin Kebumen telah banyak program dan komitmen yang telah dilaksanakan. Salah satunya komitmen Bupati yang bertekad mewujudkan Kebumen Good Governance dan Open Government.
Dalam hal ini telah diketahui bersama jika di era kepemimpinan Bupati Arif Sugiyanto dalam hampir satu tahun telah menggebrak ASN untuk clean and clear. Bahkan kini telah mendapat penghargaan dari Smart City dari Pemerintah Pusat.
Dimana Pemkab Kebumen telah meraih penghargaan Smart City atau Kota Cerdas 2021. Ini dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Penghargaan diberikan langsung Menteri Kominfo Johnny G Plate kepada Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang pada 14 Desember 2021 lalu.
“Selain itu juga mendapat penghargaa Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Monitoring Center for Prevention (MCP) dari KPK dari 66 kini menjadi 91,64 atau ke - 10 dari Seluruh Kabupaten /Kota se Jawa Tengah. Ini tentunya musti mendapat apresiasi dari masyarakat,” katanya.
Gus Fachrudin juga menyampaikan bagaimana pengaruhnya badai Pendemi Covid-19 terhadap jalannya kepemerintahan. Namun demikian di Kebumen sendiri pembangunan tetap berjalan di era Covid-19. Meski dengan anggaran terbatas, namun berhasil membangun enam jembatan, tujuh puskesmas dan pustu. Selain itu juga satu sekolah, dan beberapa ruas jalan.
“Komitmen untuk membangun Kebumen bersih juga ditunjukkan dengan tidak adanya jual beli jabatan. Ini di tandai dengan asesmen calon pejabat, ranking 1 langsung menduduki jabatan tersebut. Selain itu 1.003 pelantikan pejabat tanpa jual beli. Ini merupakan torehan luar biasa,” tegasnya.
Selain itu pada pekerjaan proyek dikonsolidasikan menjadi tender yang tadinya Penunjukan Langsung (PL). Dalam perubahan proyek ini menjadi wajar jika beberapa pihak ada yang merasa tidak nyaman dengan perubahan drastis di Kebumen yang lebih baik.
“Kritik dan saran adalah hal biasa dalam pembangunan yang lebih baik. Namun kini ada fenomena lain, dimana seakan ada beberapa pihak yang merasa tidak nyaman dengan perubahan yang ada. Padahal perubahan yang ada justru kearah yang lebih baik. Apakah belum move on nya setelah pilkada, atau ada udang di balik batu,” jelasnya.
Sebaik apapun program, tentunya jika dicari kesalahannya tentunya pasti ada. Sebab kesempurnaan bukanlah milik manusia. Namun demikian jika masyarakat mau bahu membahu dan bersama-sama saling mendukung, tentunya program-program yang ada dapat terlaksana dengan baik.
Dalam hal keagamaan misalnya, terdapat program Sibusah dan Sibasuh. Ada program Majelis Ta’lim dan juga TPQ serta pesantren. Selain itu terdapat pula program Puskestren. Di tahun pertama ini memang belum semua pesantren menerima program tersebut. Bahkan Perda Pesantren hingga kini juga belum terwujud.
“Beberapa program terkait pesantern memang belum semuanya berjalan maksimal di tahun pertama ini. Mudah-mudahan di tahun kedua program semakin maksimal dan berjalan dengan baik. Sehingga pesantren dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” ucapnya. (mam)