KEBUMENEKSPRES.COM, BANJARNEGARA - Supono (43) dan istrinya Sukanti (35), langsung histeris dan berlutut saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memasuki rumahnya yang berukuran 6x9, Rabu (19/1). Kebahagiaannya tak terkira, sebab Ganjar datang menawarkan renovasi pada rumahnya.
“Pak ganjar maturnuwun pak kaya ngimpi,” ucap Pono saat bertemu Ganjar.
Ganjar langsung bereaksi dan membangunkan Supono yang berusaha memeluk kedua kakinya. Sambil meminta Supono untuk berhenti menangis, Ganjar mengajaknya duduk di ruang tamu seadanya.
Supono dan istrinya, Sukanti (35), tinggal dalam gubug peninggalan mendiang orangtua yang terletak di Desa Gemuruh, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara. Supono yang sehari-hari bekerja serabutan, tak mampu untuk merenovasi rumahnya.
“Kaya ngimpi pak ketemu bapak,” kata Supono menyeka air matanya.
“Pada aku ya kaya ngimpi, ketemu sampeyan. Kye salake sapa (saya juga seperti mimpi ketemu anda, ini Salak siapa),” ujar Ganjar menghibur Supono.
Supono bercerita, rumah yang ditinggalinya adalah rumah peninggalan menduang orangtua dari istrinya. Diperkirakan, rumah tersebut sudah berusia lebih dari setengah abad dan belum pernah diperbaiki.
“Kalau hujan bocor, tidurnya di tempat adik. Nggabung karena masih bujang,” katanya.
Supono merupakan Pengurus Ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai Wakil Sekertaris Ranting. Supono tak menyangka, siang bolong itu bisa duduk berdampingan dengan seorang gubernur.
“Kamar kye sih dinggo apa? Gudang? Sampeyan karo bojone ngode apa?,” tanya Ganjar.
Supono bekerja serabutan. Sementara istrinya sesekali menjadi buruh cuci. Ganjar pun meminta Supono agar mencari pekerjaan tetap.
“Pak, dereng gadah jamban,” seloroh Sukanti.
Ganjar yang semula akan pamit, langsung menatapi pada Kades Gemuruh. Tawa pun pecah. Kepada Kades, Ganjar memintanya untuk mendata rumah warga yang belum memiliki jamban.
“Yawis ngko sisan digawe jambane, gotong royong ya. Pak kades, didata wargane sing ora nduwe jamban, ben aja plunglap (Yasudah nanti dibuat sekalian jambannya, gotong royong ya. Pak Kades didatanwarganya yang tidak punya jamban, biar tidak BAB Sembarangan),” tutur Ganjar.
Sebelum berpamitan, Ganjar sempat menyapa warga. Ketika ditanya soal jamban, ternyata masih banyak warga yang BAB di sungai. Hal ini pun jadi perhatian Ganjar dan meminta seluruh jajaran agar memperhatikan.
“Pak danramil tolong nanti dibantu karena banyak warga yang tidak punya jamban. Warganya gotongroyong ya, besok mulai,” tutur Ganjar.
Ganjar mengatakan, renovasi tumah kader ini dalam rangka memperingati ulang tahun partai. Ganjar menerima laporan banyak kader militan yang tinggal di hunian tak layak. Sekaligus dalam rangka pengecekan program pengentasan kemiskinan di Banjarnegara.
“Saya ngecek yang program pengentasan kemiskinan ekstrem tapi sekaligus ketemu dengan beberapa teman karena kemarin akhirnya banyak sekali yang lapor kepada saya,” kata Ganjar.
Dia berharap, kedatangannya dapat menyulut semangat para kader di sekitar Supono untuk turut bergotongroyong membangun rumahnya agar lebih layak huni.
“Mudah-mudahan sih nanti anak-anak temen-temen semua bisa gotongroyong untuk memperbaiki kondisinya sambil kita melihat tadi perkembangannya,” kata Ganjar.
Supono dan istrinya Sukanti terbata-bata saat menjelaskan perasaannya bertemu Ganjar Pranowo. Selama ini, keduanya mengaku hanya melihat sosok Ganjar dari layar televisi.
“Maturnuwun sanget pak Ganjar, sampun rawuh mriki ajeng ndandosi. Ini tiap hujan kan bocor. Baru ini (ketemu gubernur), ibarate ngimpilah ketemu pak ganjar,” tutur Sukanti dan Supono.(rls/mil)