KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Vaksinasi memang perupakan program yang penting untuk menangulangi penyebaran dan penularan Virus Corona. Terbukti adanya vaksinasi telah menurunkan angka penderita Covid-19. Namun demikian bagi anak-anak vaksinasi juga menegangkan.
Hal ini lantaran mereka harus disuntik. Beberapa anak kerap mendapatkan kecemasan saat akan dan setelah disuntik vaksin. Namun SD Negeri 1 Sidoharum Sempor mempunyai cara unik. Dimana para siswa mengikuti lomba mewarnai pasca mengikuti vaksinasi.
Ini tentunya dilaksanakan untuk mengurangi ketegangan dan menghilangkan rasa sakit usai divaksin. Para Siswa SD Negeri 1 Sidoharum Sempor pun mengikuti lomba mewarnai yang diadakan oleh sekolah tersebut dengan antusias. Mereka tampak riang gembira, saat mengikuti lomba mewarnai yang mengusung tema "Saya sudah divaksin".
Vaksinasi dilaksanakan, Selasa (18/1/2022). Ini diikuti kurang lebih 107 siswa. Mereka mendapatkan vaksin jenis sinovac dosis pertama. Sehingga dengan vaksinasi kali ini, seluruh siswa SD Negeri Sidoharum telah tervaksin 100 persen.
Kepala SD Negeri 1 Sidoharum Kasimin menyamaikan sasaran vaksinasi kali ini untuk siswa-siswi kelas 1,2 dan 5. Dimana sebelumnya siswa-siswi kelas 3,4 dan 6 telah tervaksin pada awal Januari lalu.
Lebih lanjut disampaikan oleh Kasimin untuk menghindari rasa takut siswa usai divaksin, sekolah mengadakan lomba mewarnai. Ini diikuti oleh seluruh siswa. Hal tersebut bertujuan untuk menarik anak anak agar tidak merasakan rasa sakit, yang justru teralihkan oleh lomba menggambar yang mereka ikuti.
‘’Usai divaksin, mereka diajak untuk mengikuti lomba menggambar. Ini agar konsentrasinya teralihkan dan rasa sakit usai vaksin tidak dirasakan lagi,” paparnya.
Dikatakan, pembelajaran tatap muka di SD Negeri Sidoharum ini masih mengikuti anjuran dari pemerintah. Yakni hanya diikuti oleh 50 persen siswa dalam setiap harinya.
Harapannya, usai vaksinasi ini para siswa tetap sehat dan terhindar dari paparan Covid 19. Dengan demikian maka pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan secara maksimal. “Dengan vaksinasi ini, harapannya bisa segera digulirkan aturan yang dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka secara penuh,” ucapnya. (mam)