KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Warga Desa Jemur Kecamatan Pejagoan senantiasa melestarikan warisan budaya leluhur berupa batik. Keterampilan membatik sendiri telah terdapat di desa itu secara turun termurun dari zaman ke zaman.
Desa Jemur Pejagoan memang dikenal sebagai Kampung Batik. Bahkan kelompok kecil dari mereka telah mampu menciptakan motif kontemporer untuk mengimbangi alur zaman. Beberapa motif karya yang dikenal selama ini seperti Lukulo, Jagatan, Jenitri, Srikit, Ukel Cantel dan Glebagan.
Batik memang sudah mengakar bagi masyarakat Desa Jemur Pejagoan. Namun kini ada pergeseran konsep mendasar dalam membumikan batik. Mereka tak hanya menjual batik semata. Melainkan sudah membuka diri mengambil peluang menawarkan paket edukasinya.
Bagi masyarakat yang berkunjung ke Desa Jemur, mereka dapat meminta untuk diajari membatik menggunakan malam (lilin batik) dan canting. Ini dilaksanakan mulai dari proses membuat pola hingga pewarnaannya. Dalam proses praktik, pengunjung akan didampingi perajin batik langsung.
Konsep edukasi membatik dilakukan berawal dari keresahan akan kehilangan penerus pengrajin batik. Sebab jika tidak ada lagi yang meneruskan, bukan tidak mungkin batik akan hilang dari Desa Jemur. Melalui metode edukasi tersebut diharapkan mahakarya warisan leluhur berupa batik tetap terjaga.
Camat Pejagoan Ida Indrayani Akmal menyampaikan Jemur merupakan salah satu pusat kerajian batik di Kebumen. Sebagai upaya meningkatkan peran perajin batik dalam meningkatkan taraf perekonomian, dilakukan dengan cara menjaga mutu dan kualitas batik khas Kebumen, Sabtu (8/1/2022).
Sementara itu, Kepala Desa Jemur Pejagoan Tunjangsari mengatakan batik merupakan warisan leluhur yang menjadi budaya bernilai tinggi. Setidaknya di Desa Jemur ada ratusan pembatik yang setiap harinya membatik. Sehingga Desa Jemur, dikenal sebagai Kampung Batik. Bahkan kelompok kecil dari mereka telah mampu menciptakan motif kontemporer mengimbangi alur zaman. “Beberapa motif karya yang dikenal selama ini seperti Lukulo, Jagatan, Jenitri, Srikit, Ukel Cantel dan Glebagan,” ucapnya. (mam)