• Berita Terkini

    Jumat, 28 Januari 2022

    Warga Sadang Butuh Pelatihan Wirausaha


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Berbagai potensi alam dan kearifan lokal di Kabupaten Kebumen belum sepenuhnya tereksploitasi. Salah satunya wilayah utara kebumen, dimana kondisi geografis masyarakat jauh dari kemajuan dan peradaban perkembangan kota kebumen. Seperti masyarakat di wilayah Kecamatan Sadang Kabupaten Kebumen yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.


    Akibat minimnya pengetahuan masyarakat di wilayah terpencil kebumen butuh keterampilan khusus dan kreativitas untuk mengembangkan wilayahnya sendiri, disisi lain dampingan dan pelatihan peningkatan kreatifitas dari pemerintah masih sangat minim.


    Hal itu dikatakan Yan Rendra Pratiwi atau sering disapa Rendra Polapike, mengatakan masyarakat di wilayahnya yakni di Desa Sadang Wetan Kecamatan Sadang Kabupaten Kebumen yang merupakan wilayah ujang kebumen bagian utara, sebagian besar masyarakatnya masih minim pengetahuan akan pengelolaan bahan dari alam yang diproduksi untuk menjadi nilai ekonomis. Artinya masyarakat Desa Sadang Wetan masih sangat butuh adanya pelatihan kewirausahaan.


    "Di wilayah kami (Desa Sadang Wetan) banyak sekali bahan dari alam yang sebenarnya bisa olah menjadi sumber nilai ekonomis namun masyarakat disini masih sangat minim pelatihan," katanya pria yang merupakan otak dibalik Film Pendek Ngapak Polapike ini yang juga warga asli Desa Sadang Wetan.


    Rendra yang berperan sebagai Pak RT dalam film pendek ngapak di channel Youtube Rendra Polapike memahami betul kondisi masyarakat sebenarnya. Kondisi masyarakat wilayah Sadang yang jauh dari pusat kota kebumen membuat masyarakat di wilayah terpencil kebumen ini memilih untuk memaksimalkan potensi alam seadanya, padahal jika dikembangkan potensi alam wilayah Kecamatan Sadang sangat besar.


    "Disini banyak pohon Pudak (Pandan berduri) yang bisa diolah menjadi bahan anyaman pandan seperti tas, kelasa, topi dan lainnya, tetapi masyarakat disini tidak bisa mengolahnya bahkan daun ini diambil dan dimanfaatkan oleh masyarakat di luar Sadang, belum lagi potensi alam lainnya" katanya.


    Melihat potensi besar itu, Rendra yang juga anggota Komite Ekraf Kebumen Bidang Fasilitasi dan Akses Pemasaran, berharap besar kepada Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam upaya peningkatan kapasitas dan SDM masyarakat wilayah terpencil. Terlebih Kecamatan Sadang masuk dalam wilayah kemiskinan Ekstrim di Kabupaten Kebumen.


    "Masyarakat desa terpencil ini butuh peningkatan SDM, butuh pelatihan dan bimbingan sehingga mereka bisa mengolah potensi alam lebih maksimal dan bisa menjadi nilai ekonomis serta meningkatkan perekonomian dan bisa mengentaskan kemiskinan" ujarnya pria yang saat ini menekuni konten kreator film pendek ngapak Kampung Polapike.


    Selain potensi alamnya, wilayah Kecamatan Sadang juga kaya akan pertanian, namun menurut Rendra pertanian di wilayah ini masih monoton, dibutuhkan pelatihan manajemen pertanian modern untuk meningkatkan sumber pertanian.


    "Petani ditempat saya kebanyakan hanya mengolah sawah dan ditanami padi saja dan alat yang digunakan masih sangat sederhana, butuh pendampingan untuk para petani agar bisa menjadi petani modern dan memanfaatkan lahan semaksimal mungkin, juga dengan sumber air yang melimpah sektor budidaya perikanan air tawar juga masih minim," kata Rendra yang juga anggota grup lawak Arti Sebuah Nama.



    Selain itu, Rendra berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk bisa memberikan prioritas dan dampingan peningkatan SDM masyarakat terpencil. Dimana sebagian besar masyarakat di wilayah utara kebumen banyak menjadi perantau.


    "Warga wilayah utara itu banyak perantau, seperti saya dulu sempat di Jakarta kurang berhasil dan memilih untuk pulang kampung, Saya berharap kepada Bupati Kebumen, Pak Arif Sugiyanto jika suatu saat berkunjung ke Sadang bisa memberikan program pelatihan wirausaha kepada warga kami melalui desa atau kelompok masyarakat," ucap Rendra sembari mengenang perjuangannya di bidang Broadcasting saat di ibukota. (Fur)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top