KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kabar menyedihkan datang dari sektor kesehatan di Kabupaten Kebumen. Ini setelah ada kasus 29 Anak di Kebumen dilaporkan mengalami sakit Kanker Leukemia dan belum pernah tersentuh program pemerintah. Sudah begitu, kondisi ini sudah dialami para penderita sejak sekitar tahun 2016-2017 lalu.
Hal itu terungkap pada pertemuan Paguyuban Peduli Kanker Anak Kebumen Sunaryo bersama perwakilan orang tua dan anak penderita kanker dengan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, di Ruang Transit Pendopo Kebumian, Jumat (11/2/2022) lalu. Pertemuan ini sekaligus meminta ijin dan doa restu kepada Bupati terkait rencana pelaksanaan Peringatan Hari kanker Anak se Dunia pada 26 Februari 2022 mendatang.
Ketua Paguyuban Peduli Kanker Anak Kebumen Sunaryo mengatakan dari jumlah anak yang menderita kanker, sebagian masih harus menjalani perawatan dan ada yang sudah selesai pengobatan. Kendati begitu, proses pananganan ini bukanlah hal yang mudah, dan butuh kepedulian sesama.
Terlebih menurutnya, dampak bagi penderita kanker leukemia ini tidak hanya pada fisik saja, namun juga pada mental psikologis mereka. Tak jarang penderita sering dikucilkan masyarakat lantaran takut tertular.
Situasi maskin pelik saat para pasien masih harus menghadapi permalasahan sulitnya mendapatkan obat karena sering kosong dan hanya bisa dipesan melalui Yayasan Kanker Anak Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta.
"Banyak sekali kendala dan beban yang harus ditanggung orang tua anak yang menderita kanker ini, tidak hanya biaya, namun juga fisik dan dampak psikologis mereka karena terkadang kerap dikucilkan. Termasuk untuk mendapatkan obat kita harus pesan melalui Yayasan, karena obatnya hanya ada diluar Negeri," ujarn Sunaryo kepada Bupati Arif.
Selain itu, Sunaryo mengutarakan sulitnya konsultasi kepada pihak medis dan terkadang tidak tahu harus keman menanyakan. Beruntung ada paguyuban Peduli Kanker Anak sehingga bisa menjadi wadah sebagai ajang sharing.
Untuk itu, ia berharap kedepan ada perhatian dari pemerintah agar anak penderita kanker dapat tertangani dengan baik.
Menanggapi hal tersebut Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Terlebih selama ini mereka belum pernah tersentuh program pemerintah. Menurutnya ini kedepan harus dipikirkan solusinya.
Bupati yang baru menjabat sekitar satu tahun itu menyebut salah satu kendala dalam penanganan kasus ini adalah obat. Dimana ketersediaan obat dan yang memiliki kewenangannya juga cukup terbatas.
Namun yang paling terpenting adalah bagaimana bentuk kepedulian pemeritah, baik dalam hal suport keuangan maupun berkaitan dengan layanan konsultasi. Untuk itu, sebagai bentuk perhatiannya, Bupati akan segera meminta Dinas Kesehatan membuat sebuah Kanal Aduan kesehatan masyarakat. Disitu tidak hanya melayani konsultasi kanker saja, namun juga penyakit lainnya.
"Atas nama bupati saya sangat prihatin sekali dengan kondisi ini. Apalagi belum pernah tersentuh program pemerintah. Saya melihat sulitnya orang tua penderita mengkomunikasikan kendala yang dihadapi. Baik keuangan maupun pengobatan, terutama untuk mendapatkan obat. kami akan meminta dinkes segera membuat Kanal aduan, supaya apa, ketika masyarakat butuh konsultasi dan penanganan tidak perlu bingung dan repot, namun bisa langsung menghubungi dinkes,’’ucap Bupati.
Disisi lain Bupati menyampaikan terimakasih kepada Paguyuban Peduli kanker anak di Kebumen. Menurutnya, apa yang dilakukan sudah cukup baik, terutama dalam berkomunikasi. "Terimakasih sekali dengan peduli kanker anak ini ya, saya melihat yang dilakukan sudah cukup baik.Penanganan ini bukanlah hal yang mudah tentunya, butuh perjuangan yang keras khususnya bagi orang tuanya. Apalagi gejalanya sangat cepat," ujarnya. (fur)