(kebumenekspres.com)SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ngobrol asyik dengan beberapa warga penolak quarry Desa Wadas. Satu diantaranya dengan Nurhadi, warga penolak quarry Wadas yang videonya viral ketika ditangkap polisi dalam peristiwa pengukuran lahan, Selasa (8/2).
Video obrolan Ganjar dengan warga penolak Wadas beredar. Warga nampak santai dan nyaman berbicara dengan gubernur.
"Saya sempat video call, karena ada beberapa teman yang di sana, satu namanya kalau tidak salah pak Nurhadi. Itu yang digambar digotong-gotong ditarik-tarik itu, terus Pak Nurhadi bilang 'saya yang viral itu lho pak'," kata Ganjar.
Dalam obrolan melalui video call itu Ganjar menanyakan kesehatan Nurhadi dan para warga Wadas lainnya. Ganjar meminta agar warga memeriksakan kesehatannya. Jika ada keluhan sakit agar segera dibawa ke rumah sakit.
Ganjar berjanji akan membantu biaya pengobatan para warga. "Saya sampaikan ada yang sakit nggak. Kalau ada yang sakit-sakit mbok diantar ke rumah sakit nanti saya bantu. Sampai hari ini sih belum ada laporan, mudah-mudahan sehat ya," terang Ganjar.
Video call tersebut, lanjut Ganjar, terjadi menjelang para warga dibebaskan. Obrolan berlanjut hingga warga mengatakan tidak mau diantar dengan mobil polisi karena trauma. Ganjar kemudian menawarkan diantar dengan bus. Tawaran itu diterima warga.
"Terus minta dibantu bus ya kita bantu juga, agar mereka lebih nyaman. rasa-rasanya kalau naik kendaraan polisi kok seperti tahanan katanya begitu, tidak nyaman lah," katanya.
Ganjar pun menyewa dua unit bus untuk mengantar warga pulang. Bahkan menjelang pulang, warga diberi bingkisan.
Dikonfirmasi terkait video warga Wadas main biliar di kantor polisi, Ganjar mengaku juga mendapatkan video tersebut. Ia mengapresiasi Polres Purworejo yang memperlakukan warga dengan baik.
"Saya juga menyampaikan terimakasih karena mendapatkan video kemarin selama mereka diamankan itu main biliar, tertawa gitu. Suasananya tidak ditekan jadi penting juga publik untuk tahu," katanya.
Selanjutnya Ganjar akan mereview pendekatan kepada warga. Menurutnya, tidak boleh lagi ada tindak kekerasan dalam penyelesaian masalah.
"Yang jelas kita review ulang agar dalam melakukan pendekatan nanti tidak ada kekerasan," katanya.(rls/wil)