KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Organisasi NU Kecamatan Buluspesantren bersama dengan Pakasa Cabang Kebumen dan Sedleng Nusantara menggelar acara Ngaji Keris. Kegiatan dilaksanakan dengan mengudang pemateri KRAP Arif Priyantoro Reksoningrat.
Adapun dari organisasi NU sendiri terdapat dari PAC GP Ansor-Banser, PAC IPNU-IPPNU, PAC Fatayat NU dan PAC Pergunu Buluspesantren. Acara yang digelat baru-baru ini itu dilaksanakan Gedung MWC NU Buluspesantren.
Ngaji Keris dimaksudkan mengajak lintas generasi untuk sesekali melihat kembali makna adiluhung apa yang sebenarnya telah menjadi milik bangsa ini. Terlebih kini di tengah penjajahan karakter, perubahan jati diri dan pengkafiran nilai-nilai budaya di berbagai perspektif.
Dalam materinya KRAP Arif priyantoro reksoningrat menyampaikan membedah keris dapat dilihat dari sisi filosofi sejarah dan metalurgy. Dimana keris merupakan maha karya adiluhung leluhur nusantara. Bahkan ini sudah diakui dunia melalui UNESCO pada tahun 2005 sebagai warisan peradaban dunia.
“Keris adalah visualisasi dari tuntunan budi pekerti yang pada saat ini sangat minim di pahami masyarakat umum. Sehingga pemahaman yang berkembang pun sudah keluar dari pakem yang sebenarnya,” tuturnya.
Sementara itu Pembina Mahage Kebumen Habib Hasan Luthfy Alattas menyampaikan pihaknya telah mengkaji Budaya dan tradisi Jawa. Ini baik keris,wayang, sedekah bumi dan lain sebagainya. “Dari semua budaya tersebut tidak ada satupun yang mengandung unsur musyrik. Pihak yang mengatakan musyrik karena tidak tahu ilmunya. Kami juga siap membedah satu persatu,” jelasnya
Habib Hasan Luthfy yang juga aktif dalam syiar Budaya Islam, berpesan kepada anak IPNU-IPPNU, Ansor untuk selalu nguri-uri budaya leluhur. Karena budaya adalah benteng pertahanan terakhir suatu bangsa.
Sementara itu Ketua PC Pergunu Kebumen H Muchamad Solahudin SPdI MPd menyampaikan kegiatan tersebut sangat spektakuler. Dengan modal kebersamaan acara dapat berjalan dengan lancar. “Kita baru akan benar-benar tahu, apabila kita dapat memahami sesuatu dari berbagai macam sisi dan dimensi. Dengan begitu tidak akan mudah dalam mengambil kesimpulan negatif,” ucapnya. (mam)