KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Awal Ramadan 1443 Hijriah atau 2022 Masehi berpotensi berbeda. Artinya tanggal 1 Ramadan bisa saja jatuh pada 2 atau 3 April 2022. Kemungkinan tersebut lantaran pada tanggal 1 April 2022 diprediksi ketinggian Hilah baru 2 derajat.
Seperti diketahui dalam menentukan tanggal awal bulan pada kalender Hijriah terdapat dua metode yakni hisab dan rukyat hilal. Hisab merupakaan perhitungan secara matematis dan astronomis. Ini untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan. Sedangkan rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak.
<
Ketua PCNU Kebumen KH Drs Moh Dawamuddin Masdar MAg menyampaikan Keputusan Mudzakarah Rukyat dan Takwim Islam negara-negara anggota MABIMS (Forum Menteri Agama atau Urusan Agama Islam Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura) pada 2-4 Agustus 2016 telah menyepakati kriteria baru Imkan Rukyat (peluang terlihatnya hilal). “Yakni pada saat Matahari ghurub, telah memiliki tinggi hilal mar'i minimal 3 derajat dan elongasi hilal minimal 6,4 derajat,” tuturnya, Rabu (2/2022).
Negara-negara MABIMS, lanjut Dawam, memberlakukan kesepakatan tersebut mulai 2021 atau 2022. Ini berdasarkan pertimbangan masing-masing negara. Adapun untuk Negara Indonesia mulai memberlakukannya sejak Januari 2022. lalu . “Oleh karena itu Ramadan tahun ini juga akan berdasarkan pada kriteria baru tersebut,” ungkapnya.
Namun demikian dari data hisab atau perhitungan astronomi dari para ahli falak Lembaga Falakiyah NU menyatakan pada Jumat 1 April 2022 atau 29 Sya'ban 1443 ketika Matahari ghurub atau terbenam, tinggi Hilal atau bulan sabit baru di Indonesia hanya maksimum 2 derajat lebih sedikit. Ini untuk daerah-daerah Sumatera dan sebagian besar Jawa (kecuali Jawa Timur) saja.
Oleh karena itu dengan tinggi hilal yang baru 2 derajat, jelas belum memenuhi kriteria baru (imkan rukyah) sebagaimana kesepakatan Menag Anggota MABIMS. Artinya pada 1 April 2022 ketika terbenam Matahari, maka hilal belum terlihat. “Kalau begitu ya harus menggunakan konsep istikmal. Artinya 1 Ramadan 1443 yang ditetapkan oleh Menag akan jatuh pada Ahad 3 April 2022. Itu dugaan saya,” ucapnya.
Dengan demikian terkait awal Ramadan, bisa jatuh pada Sabtu (2/4) atau Minggu (3/4). Ini tergantung hasil dari Tim Rukyatul Hilal PBNU pada, Jumat (1/4) mendatang. Selain itu NU juga tetap nunggu ikhbar hasil rukyat PBNU. Selain itu juga mempertimbangkan hasil Sidang Isbat Kemenag RI pada (1/4) tentunya setelah ghurub atau terbenam matahari. (mam)